Di Barito Timur 1.860 Orang Belum Miliki Pekerjaan

id DPRD Bartim, pencaker, pekerjaan, Janjo Briano, Mardianto

Di Barito Timur 1.860 Orang Belum Miliki Pekerjaan

Ketua Komisi I DPRD Barito Timur, Janjo Briano (kanan) dan Anggota DPRD Bartim dari PDIP, Mardianto. (Foto Antara Kalteng/Habibullah)

Tamiang Layang (Antaranews Kalteng) - Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Barito Timur, Kalimantan Tengah menyoroti masalah penyerapan tenaga kerja di kabupaten berjuluk "Bumi Nansarunai - Jari Janang Kalalawah" itu.

Ketua Komisi I DPRD Bartim Janjo Briano, di Tamiang Layang, Selasa, mengatakan, angka pencari kerja di Bartim tahun 2017 mencapai 1.920 orang.

"Melihat kondisi penyerapan tenaga kerja sekitar 3  persen per tahun atau sekitar 58 - 60 orang dari 1.920 orang pencari kerja. Angka penyerapan tenaga kerja dianggap masih kecil," kata Janjo.

Jika dilihat angka tersebut, maka ada tersisa sekitar 1.860 orang yang belum bekerja alias pengangguran.


Kondisi ini hendaknya bisa ditekan dengan menciptakan skill (keahlian) sesuai kondisi daerah dan kebutuhan lapangan kerja oleh OPD Teknis dari Pemerintah Kabupaten Bartim.

Anggota Fraksi PDIP, Mardianto menambahkan, pelatihan kemampuan sesuai kondisi daerah dimaksud seperti menjahit, bertani, operator alat berat dan perbengkelan. Jenis-jenis tersebut sangat diperlukan jika melihat kondisi saat ini.

Perusahaan perkebunan dan pertambangan membutuhkan kemampuan tersebut. Warga yang dibekali keahlian tersebut juga memiliki peluang untuk mengembangkan usaha UMKM sesuai keahliannya.

"Tidak hanya itu, peningkatan SDM masyarakat saat ini pun juga hendaknya dipikirkan bersama. Contoh perguruan tinggi atau pendidikan setara politeknik. Ini dinilai mampu menciptakan dan meningkat kualitas SDM untuk bersaing dalam penyerapan tenaga kerja," katanya.

Peningkatan SDM melalui Universitas Terbuka (UT) telah dilaksanakan dengan pola kerjasama. Dulu warga masyarakat ikut UT diluar daerah, kini bisa di dalam daerah Bartim.

"Tapi perlu pula dipikirkan bersama oleh eksekutif, legislatif, yudikatif agar bagaimana dunia pendidikan bisa terus meningkat dan kualitas SDM di Bartim bisa terwujud kedepannya," demikian Mardianto.