Banjir di Kotawaringin Timur Memakan Korban Balita

id banjir kotim, balita mungil, parenggean

Banjir di Kotawaringin Timur Memakan Korban Balita

Polisi menunjukkan lokasi ditemukannnya seorang balita yang meninggal akibat banjir di Kecamatan Parenggean, Kabupaten Kotawaringin Timur, Selasa (9/1/2018). (Foto Polsek Parenggean)

Sampit (Antaranews Kalteng) - Banjir yang melanda tiga desa di Kecamatan Parenggean Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah, memakan korban jiwa seorang balita.

"Korban diduga jatuh saat hendak pulang ke rumah setelah bermain. Dia belum bisa berenang. Saat ditemukan keluarganya, korban sudah meninggal," kata Kapolsek Parenggean, Iptu Triono Raharja di Parenggean, Rabu.

Balita malang itu adalah Lena Oktofiani (3), warga Jalan Provinsi Desa Bejarau RT 005 RW 001 Nomor 16 Kecamatan Parenggean. Dia ditemukan mengapung di jalan desa yang terendam banjir pada Selasa (9/1) sekitar pukul 11.20 WIB.

Saat kejadian, Suryani (40) dan Anang (21) yang merupakan ibu dan kakak korban, mencari Lena ke rumah neneknya yang tidak jauh dari rumah mereka. Mereka mulai waswas karena ternyata Lena tidak ada di rumah sang nenek dan diketahui sudah pamit hendak pulang ke rumah.

Pihak keluarga kemudian mencari Lena ke sejumlah lokasi sambil berteriak memanggil nama Lena. Namun, balita mungil itu tidak juga menyahut panggilan orang-orang yang mencarinya.

Anang yang baru pulang bekerja kemudian mencari korban di jalan kawasan perkebunan kelapa sawit di belakang rumah nenek mereka. Anang sangat syok ketika mendapati adiknya sudah meninggal dengan kondisi jenazah tertelungkup di jalan yang terendam banjir sekitar 50 cm.

Mengetahui korban ditemukan, warga langsung membawa jenazah korban ke RSUD Pratama H Supian Hadi Parenggean untuk diperiksa. Pihak medis pun menyatakan korban sudah meninggal dunia, sehingga jenazah langsung dibawa pulang untuk dimakamkan.

"Hasil visum, tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban. Korban memang meninggal karena tenggelam," kata Triono.

Sejak empat hari lalu, puluhan rumah di tiga desa di Kecamatan Parenggean, terendam akibat meluapnya sungai. Tiga desa yang dilanda banjir itu adalah Bejarau, Manjalin dan Tumbang Miri.

Triono mengimbau masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan saat beraktivitas. Para orangtua diminta memperketat pengawasan terhadap anak-anak karena rawan terjadi hal yang tidak diinginkan karena jalan dan halaman tempat mereka bermain sedang terendam banjir.