Pemkab Kotim Dorong Kecamatan Kembangkan Sentra Buah Unggulan

id BPPD Kotim, Burhanudin, Kembangkan Sentra Buah Unggulan

Pemkab Kotim Dorong Kecamatan Kembangkan Sentra Buah Unggulan

Bundaran Kotabesi atau sering disebut Bundaran Nanas menggambarkan salah satu buah produk unggulan petani Kotim. (Foto Jurnalis warga)

Sampit (Antaranews Kalteng) - Kecamatan di Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah, didorong mengembangkan sentra buah-buahan unggulan wilayah masing-masing agar bisa dipasarkan secara luas sehingga membawa dampak besar ekonomi masyarakat.

"Konsumsi buah-buahan masyarakat kita ternyata cukup tinggi. Ini menjadi peluang untuk meningkatkan pemasaran buah-buahan. Bahkan bisa dipasarkan hingga ke luar daerah," kata Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Kotawaringin Timur, Burhanudin di Sampit, Senin.

Lebih dari 60 persen penduduk Kotawaringin Timur berprofesi sebagai petani. Selain komoditas rotan, karet dan padi, petani juga menanam sayur dan buah-buahan untuk menambah penghasilan karena masa panennya cepat.

Saat ini sejumlah kecamatan sudah memiliki produksi buah-buahan unggulan. Diantaranya Kecamatan Baamang dengan nanas sebagai buah unggulan, Kecamatan Kota besi penghasil jeruk, serta daerah lainnya dengan produksi buah unggulan masing-masing.

Masyarakat bisa dengan mudah mendapatkan nanas Sampit, khususnya di kios-kios berjejer di Jalan Tjilik Riwut Kelurahan Baamang Hulu. Di kiri dan kanan jalan tersebut juga banyak kebun nanas milik warga setempat. Sebagai ikon, pemerintah daerah membangun replika nanas berukuran besar di bundaran simpang tiga Kecamatan Kotabesi yang merupakan pintu masuk menuju kota Sampit.

Potensi ini harus terus dikembangkan karena peluang pasarnya cukup bagus. Harapannya, buah-buahan bisa menjadi andalan baru untuk menopang perekonomian dan meningkatkan kesejahteraan petani.

Burhanudin meminta Dinas Pertanian secara serius membantu pengadaan bibit buah-buahan serta memastikan pendampingan oleh penyuluh pertanian. Secara khusus, penyuluh pertanian diminta memberi contoh pengembangan buah-buahan di lahan sendiri sehingga memotivasi masyarakat untuk melakukan hal serupa.

"Selain nanas dan jeruk, kita juga akan mengembangkan buah rambutan, manggis, durian dan cempedak. Durian dari kawasan Selatan Kabupaten Kotawaringin Timur tidak kalah enak dibanding durian Kasongan, hanya saja selama ini belum kita kelola dan promosikan dengan baik," kata Burhanudin.

Burhanudin meminta satuan organisasi perangkat daerah terkait lainnya untuk mendukung upaya pengembangan sentra buah-buahan. Misalnya dengan membantu masyarakat mengolah buah-buahan menjadi produk turunannya, seperti keripik, kerupuk dan panganan lainnya sehingga memberi nilai ekonomis yang lebih tinggi.

Selama ini petani umumnya belum mampu mengolah buah-buahan menjadi produk makanan turunannya. Instansi terkait harus mencarikan solusi dengan memberikan pelatihan keterampilan peralatan serta modal agar petani bisa mengembangkan usaha mereka.