Sampit (Antaranews Kalteng) - Seluruh pegawai non medis RSUD dr Murjani Sampit Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah, dilatih kemampuan dasar pertolongan pertama penyelamatan penderita untuk mencegah kematian.
"Melalui kegiatan ini, kami ingin seluruh pegawai, termasuk pegawai nonmedis, bisa memberikan pertolongan pertama sehingga mengurangi risiko kematian penderita. Setidaknya mereka bisa membantu sampai datang petugas medis," kata Direktur RSUD dr Murjani Sampit, dr Denny Muda Perdana di Sampit, Rabu.
Kegiatan yang diberi nama "basic life support" atau pelatihan bantuan hidup dasar itu dilaksanakan bertahap sejak awal pekan tadi. Pelatihan dilakukan lebih dari sepekan dengan sistem kelompok karena banyaknya pegawai non medis yang diwajibkan mengikuti pelatihan.
Seluruh pegawai non medis, seperti pegawai bagian administrasi, gizi, teknisi, petugas keamanan dan lainnya, wajib mengikuti pelatihan. Mereka terlihat antusias mengikuti paparan dan arahan instruktur yang juga dari pegawai rumah sakit tersebut.
Peserta diajari cara memberikan pertolongan jika mendapati ada korban penyakit berat maupun kecelakaan yang sedang dalam kondisi darurat. Dua boneka digunakan sebagai alat peraga untuk praktik peserta dalam memberikan pertolongan pertama, seperti cara menekan dada dan memberi bantuan pernafasan.
Pertolongan pertama sangat penting dan sangat menentukan karena bisa saja penderita akan meninggal dunia jika terlambat ditolong, seperti korban tenggelam, serangan jantung dan lainnya. Untuk itulah, pertolongan harus diberikan secara cepat, tepat dan sesuai dengan aturan kesehatan.
Kemampuan itu sangat penting dan berguna jika pegawai nonmedis menemui kondisi darurat dimanapun mereka berada. Hal itu juga sebagai antisipasi dini jika ada pasien dalam jumlah besar akibat kecelakaan atau kejadian tertentu yang dirujuk ke rumah sakit rujukan regional tersebut sehingga pegawai non medis bisa membantu memberi pertolongan dengan arahan pegawai medis.
"Seluruh pegawai rumah sakit harus tahu cara dan bisa memberikan pertolongan pertama. Mereka juga harus bisa sehingga bisa membantu dalam kondisi darurat," kata Denny.
Bupati H Supian Hadi yang sempat meninjau kegiatan itu, mengapresiasi langkah yang dilakukan pihak rumah sakit. Sebagai rumah sakit rujukan regional, manajemen rumah sakit sudah harus mengantisipasi kemungkinan apapun yang bisa terjadi.
Antusias juga ditunjukkan peserta pelatihan tersebut. Mereka senang bisa mengikuti pelatihan itu sehingga bisa membantu jika ada kondisi darurat warga membutuhkan pertolongan.
Berita Terkait
Presiden Jokowi tinjau pasar tumpah hingga RSUD di Sulbar
Selasa, 23 April 2024 13:56 Wib
RSUD SI Kobar terus tingkatkan fasilitas kesehatan
Jumat, 19 April 2024 17:47 Wib
Pemkab Kobar upayakan pelayanan semakin efektif dan responsif
Rabu, 17 April 2024 5:34 Wib
Pj Bupati Barito Utara sidak ke sejumlah dinas pelayanan publik
Selasa, 16 April 2024 20:02 Wib
RSUD Pulang Pisau kembali laksanakan operasi gratis bibir sumbing
Sabtu, 30 Maret 2024 14:32 Wib
RSUD Doris Sylvanus bantah dugaan malapraktik, orangtua bayi ungkapkan kekecewaan
Rabu, 20 Maret 2024 17:30 Wib
RSUD Tamiang Layang galakkan imunisasi anak
Kamis, 14 Maret 2024 16:58 Wib
Dua korban pesawat jatuh dievakuasi ke RSUD Tarakan
Senin, 11 Maret 2024 12:19 Wib