Beijing (Antaranews Kalteng) - Pemerintah China membangun sekitar 30 ribu unit sekolah sepak bola (SSB) baru yang direncanakan tuntas hingga tahun 2025.
Pemerintah China bangun 30 ribu sekolah sepak bola
Kementerian Pendidikan China menyatakan bahwa pelatihan dan pendidikan sepak bola untuk anak usia dini dan remaja sudah dilaksanakan di lebih dari 20 ribu unit sekolahan sejak bulan Juli 2017.
Namun panduan program pendidikan tersebut akan diterbitkan pada tahun ini untuk meningkatkan sistem pendidikan dan pelatihan sepak bola, baik di dalam kelas maupun di lapangan, demikian media resmi China, Jumat.
Di dalam panduan baru tersebut akan mengatur bahwa beberapa sekolah yang terdaftar harus memberikan pelajaran sepak bola minimal sekali dalam sepekan.
Sekolahan yang ditunjuk untuk melaksanakan program tersebut harus menggelar pertandingan sepak bola antarkelas di dalam sekolahan itu dan antarsekolahan yang didahului dengan pelatihan secara intensif.
Kebijakan tersebut diambil untuk mewujudkan ambisi Presiden China Xi Jinping yang termasuk salah satu pemimpin dunia yang "gila bola".
Dia ingin mempersiapkan generasi muda China memiliki keterampilan mengolah bola, termasuk dalam upaya lolos kualifikasi dan berhasil menjadi tuan rumah Piala Dunia, terlebih menjuarainya, demikian laporan radio pemerintah setempat.
Data Kementerian Pendidikan setempat menyebutkan bahwa jumlah sekolah menengah atas di China yang memiliki tim sepak bola andalan naik dua kali lipat pada 2015.
Banyak guru sepak bola, termasuk dari negara lain, di datangkan sejak tiga tahun yang lalu.
Sejauh ini prestasi sepak bola China tidak terlalu menggembirakan, bahkan masih tertinggal dengan dua negara tetangga di Asia Timur, yakni Korea Selatan dan Jepang.
Tim nasional China yang diperkuat mantan penjaga gawang Persebaya Surabaya Zeng Cheng gagal lolos putaran final Piala Dunia 2018 di Rusia.
Demikian pula sebagai tuan rumah kejuaraan AFC U-23 tahun ini di Jiangsu, China tersingkir di babak penyisihan.
Justru Vietnam sebagai tim kuda hitam menduduki peringkat kedua di kejuaraan tersebut. Meskipun kalah 1-2 dari Uzbekistan, permainan tim Vietnam patut diacungi jempol karena bisa memberikan perlawanan sengit dalam babak perpanjangan waktu yang digelar di bawah guyuran hujan salju.