Sampit (Antaranews Kalteng) - Rencana relokasi permukiman korban kebakaran di kawasan Teluk Dalam, Sampit Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah, belum final karena rencana itu ternyata ditanggapi beragam oleh warga setempat.
"Saat ini masih tahap sosialisasi bahwa nanti ditata. Soal ada sebagian warga yang tidak setuju, makanya nanti itu opsinya direlokasi atau ditata agar tidak kumuh. Kalau mau direlokasi, akan disiapkan lahan dan bangunannya. Tapi kalau maunya cuma ditata, maka akan kami tata," kata Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kotawaringin Timur, H Machmoer di Sampit, Jumat.
Kawasan Teluk Dalam Kelurahan Mentawa Baru Hilir Kecamatan Mentawa Baru Ketapang adalah salah satu permukiman kumuh yang ada di Sampit. Selasa (23/1) lalu, kebakaran melanda kawasan itu menghanguskan tujuh rumah, satu sekolah, satu mushalla dan satu tempat sumber air bersih.
Padatnya permukiman dan kecilnya jalan di dalam gang, menjadi kendala saat petugas melakukan pemadaman api. Akibat kejadian itu, 12 kepala keluarga kehilangan tempat tinggal dan 92 pelajar harus menumpang tempat belajar ke sekolah lain.
Bupati H Supian Hadi saat itu menawarkan relokasi kepada korban kebakaran. Mereka akan dibangunkan rumah di lokasi lain, sementara lahan bekas rumah mereka akan ditata dan dijadikan ruang terbuka hijau.
Pemerintah daerah melakukan pendataan untuk menampung sikap dan aspirasi warga terkait rencana itu. Tim dari pemerintah pusat sudah meninjau ke lokasi dan pemerintah kabupaten juga sedang menyusun proposal untuk pengajuan bantuan tersebut.
"Nanti kami akan papara di pusat tentang ini. Sosialisasi juga sambil kami lakukan agar tidak ada benturan di masyarakat. Rencana relokasi ini dibahas tahun 2018 untuk program pelaksanaan 2019," tambah Machmoer.
Machmoer mengatakan, banyak instansi lain terlibat dalam pelaksanaan relokasi dan penataan tersebut nantinya. Di antaranya Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman, Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu, Dinas Sosial, Badan Penanggulangan Bencana Daerah dan lainnya.
Pemerintah kabupaten akan terus menjalankan program pemerintah pusat terkait penataan kawasan kumuh, khususnya di perkotaan. Program ini bertujuan untuk memberikan kenyamanan bagi masyarakat.
Berita Terkait
Pemkab Kotim pertimbangkan tali asih bagi pemilik bangunan di bantaran sungai
Senin, 6 Mei 2024 16:37 Wib
Pemkab Kotim ajukan raperda pengakuan dan perlindungan masyarakat hukum adat Dayak
Senin, 6 Mei 2024 16:04 Wib
Bupati Kotim dukung Bunda PAUD tingkatkan peran memajukan pendidikan
Senin, 6 Mei 2024 15:08 Wib
Disdik telusuri video pornografi diduga pelajar Kotim
Minggu, 5 Mei 2024 16:53 Wib
PT Globalindo Alam Perkasa bergerak cepat membantu korban banjir di Kotim
Minggu, 5 Mei 2024 15:24 Wib
BMKG Kotim minta masyarakat waspadai fenomena bulan perigee terhadap banjir
Minggu, 5 Mei 2024 7:17 Wib
Gebyar Talenta Spensa, ratusan pelajar unjuk bakat dan keterampilan
Minggu, 5 Mei 2024 7:05 Wib
Pemkab Kotim optimalkan persiapan pembentukan BNNK
Jumat, 3 Mei 2024 20:24 Wib