Petani Seruyan kembangkan budi daya bawang merah

id petani seruyan, bawang merah,budi daya bawang merah

Petani Seruyan kembangkan budi daya bawang merah

Penanaman bawang merah yang dilakukan kelompok tani Desa Sungai Bakau, Kecamatan Seruyan Hilir Timur, Kabupaten Seruyan, Kamis (8/3/18). (Foto Antara Kalteng/Fahrian A)

Kuala Pembuang (Antaranews Kalteng) - Petani di Kabupaten Seruyan, Kalimantan Tengah berminat mengembangkan budi daya bawang merah karena pemasarannya yang relatif mudah dibandingkan komoditas pertanian lainnya.

"Bawang merah hasil panen cukup dijual di warung-warung, dan harganya juga cukup bagus, berkisar antara Rp20.000 sampai Rp25.000 per kilogram," kata Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Seruyan Sugian Noor, di Kuala Pembuang, Sabtu.

Ia mengatakan, budi daya bawang merah sangat menjanjikan bagi petani, selain umur tanam yang pendek yakni 2,5 bulan, permintaan pasar untuk bawang merah relatif tinggi, mengingat kebutuhan bawang merah untuk Kalteng khususnya Seruyan masih dipasok dari luar daerah seperti Pulau Jawa dan Kotawaringin Timur, Sampit.

"Tingginya permintaan pasar ini merupakan peluang yang kemudian dimanfaatkan oleh masyarakat atau petani," katanya lagi.

Ia menambahkan, selain pemasarannya yang mudah, budi daya bawang merah juga dirasakan lebih mudah dan dapat dimanfaatkan oleh petani sebagai tanaman sela atau memaksimalkan pemanfaatan lahan selama ini banyak tidak digunakan oleh masyarakat.

"Menanam bawang merah juga menjadi solusi bagi para petani di Seruyan untuk memanfaatkan lahan tidak terpakai, khususnya saat musim kemarau, sebab budi daya bawang merah tidak menggunakan air banyak dibandingkan tanaman padi," kata dia pula.

Menurutnya, budi daya bawang merah potensial untuk dikembangkan di Seruyan, dan dari penanaman yang telah dilakukan tingkat keberhasilan juga sangat tinggi yaitu dari satu umbi ditanam bisa berkembang menjadi 9-13 umbi.

Kemudian, apabila dipelihara secara benar dan mendapat pupuk secara lengkap, satu hektare lahan mampu menghasilkan panen sebanyak 7-8 ton.

"Memang ada pula kendala seperti cuaca ekstrem, curah hujan tinggi, sehingga mengganggu kualitas umbi bawang serta serangan cendawan fusarium," katanya.

Ia menegaskan, untuk mendorong pengembangan tanaman bawang, DKPP akan selalu berupaya untuk mendampingi dan membantu memenuhi kebutuhan para petani dalam mengembangkan tanaman bawang.

Saat ini DKPP melibatkan gabungan kelompok tani mulai mengembangkan budi daya bawang merah dengan memanfaatkan bantuan APBD Provinsi Kalteng.

Pengembangan budi daya bawang merah dilakukan pada lahan seluas 20 hektare, tersebar di 13 desa enam kecamatan, yakni Kecamatan Seruyan Hilir, Seruyan Hilir Timur, Seruyan Raya, Hanau, Seruyan Tengah, dan Batu Ampar.

"Sebagian kelompok sudah melakukan proses tanam tahap dua, dan sebagian juga sudah ada yang siap panen," katanya lagi.