Wisatawan Jerman susur Sungai Mentaya Sampit

id Kotim,Sampit,Wisatawan Jerman susur sungai, susur Sungai Mentaya Sampit,Fajrurrahman

Wisatawan Jerman susur Sungai Mentaya Sampit

Kapal wisata susur sungai Mentaya milik pemerintah Kotawaringin Timur. (Foto Jurnalis warga)

Kedatangan para wisatawan asal Jerman itu ke Sampit untuk menghadiri acara keagamaan. Namun ketika melihat kondisi sungai Mentaya mereka tertarik dan kami ajak untuk susur sungai
Sampit (Antaranews Kalteng) - Sebanyak delapan wisatawan asal Jerman melakukan wisata susur sungai Mentaya, Sampit Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalteng bersama wisatawan setempat.

Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Kotawaringin Timur, Fajrurrahman di Sampit, Sabtu mengatakan, susur sungai para wisatawan asing di sungai Mentaya Sampit tersebut dilakukan pada awal bulan yang lalu.

"Kedatangan para wisatawan asal Jerman itu ke Sampit untuk menghadiri acara keagamaan. Namun ketika melihat kondisi sungai Mentaya mereka tertarik dan kami ajak untuk susur sungai," tambahnya.

Menurut Fajrurrahman, susur sungai Mentaya Sampit merupakan salah satu obyek wisata andalan Kabupaten Kotawaringin Timur.

"Selain kami antar susur sungai Mentaya para wisatawan asal Jerman itu juga kita antar untuk mengunjungi pusat ukiran kayu khas Kotawaringin Timur, dan mereka cukup tertarik serta kagum," katanya.

Wisata susur Sungai Mentaya yang terus dipromosikan Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur, kini mulai diminati wisatawan manca negara.

Wisata susur Sungai Mentaya menjadi salah satu wisata yang kini gencar dipromosikan. Kedatangan wisatawan asing menikmati wisata di sungai yang membelah kota Sampit tersebut, diharapkan berdampak positif dengan makin dikenalnya wisata susur sungai hingga ke manca negara.

Fajrurrahman menerangkan, wisata susur sungai dimulai dari Dermaga Habaring Hurung yang berdampingan dengan Pusat Perbelanjaan Mentaya Sampit.

Wisatawan bisa menyewa perahu tradisional yang disebut kelotok yang dikelola masyarakat, atau jika dengan jumlah peserta cukup banyak maka bisa menggunakan kapal wisata berukuran besar yang dikelola Dinas Kebudayaan dan Pariwisata.

Rutenya, kapal menyusuri bantaran sungai dengan melintasi berbagai objek penting seperti objek wisata kota yakni ikon patung ikan jelawat, Pelabuhan Sampit, perkampungan, landasan pacu Bandara Haji Asan Sampit, hingga singgah di dermaga objek wisata hutan Sagonta Kota di Kelurahan Baamang Hulu.

Untuk mengembangkan wisata susur sungai, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata menggandeng instansi lain. Dalam waktu dekat juga akan dilaksanakan studi penguatan untuk pengembangan wisata susur sungai.

"Nanti akan ada dermaga khusus melayani susur sungai. Tim percepatan pengembangan destinasi wisata juga dibentuk. Kami menilai, sudah ada perkembangan meski belum signifikan," terang Fajrurrahman.

Fajrurrahman berterima kasih dan mengapresiasi semua pihak yang ikut peduli membantu promosi dan mengembangkan pariwisata, khususnya susur sungai.

Dengan semakin dikenalnya wisata susur sungai, maka diharapkan dapat meningkatkan pengunjung sehingga berdampak langsung terhadap perekonomian masyarakat maupun daerah.

Fajrurrahman juga optimis pariwisata di Kotawaringin Timur kedepannya bisa lebih berkembang lagi dan mampu menjadi sektor andalan baru untuk mendongkrak pendapatan asli daerah.