Penumpang pesawat rute Buntok-Banjarmasin belum sesuai harapan

id bandara buntok,Agus Priyatmono, susi air

Penumpang pesawat rute Buntok-Banjarmasin belum sesuai harapan

Kepala Bandara Sanggu Buntok, Agus Priyatmono, ST, MM. (Foto Antara Kalteng/Bayu Ilmiawan)

Buntok  (Antaranews Kalteng) - Jumlah penumpang angkutan udara di Bandara Sunggu Buntok, Kabupaten Barito Selatan, Kalimantan Tengah untuk jurusan Buntok menuju Banjarmasin masih belum sesuai harapan.

"Untuk jumlah penumpang pesawat masih di bawah tujuh orang," kata Kepala Bandar Udara Sanggu Buntok, Agus Priyatmono ketika dihubungi di Buntok, Senin.

Ia mengatakan, dalam setiap kali penerbangan untuk jurusan Buntok menuju Banjarmasin pulang pergi (PP) jumlah penumpang maskapai penerbangan Susi Air ini rata-rata berkisar antara 3-5 orang saja.

"Kita mengharapkan kepada masyarakat agar bisa memanfaatkan penerbangan jurusan ini sehingga jumlah penumpang bisa lebih banyak lagi," ucap dia.

Supaya jumlah penumpangnya lebih banyak dalam setiap kali penerbangan, kata dia, pihaknya akan membuat promosi yang lebih banyak lagi dengan menyebar brosur, spanduk terutama untuk daerah pesisir perairan di wilayah Barito Selatan ini.

"Promosi tersebut akan kita sebar ke Kecamatan Karau Kuala, Dusun Utara, Kecamatan Dusun Hilir, dan Kecamatan Dusun Utara," ujar Kepala Bandara Sanggu Buntok, Agus Priyatmono.

Dengan adanya promosi tersebut, lanjut dia, diharapkan jumlah penumpang rute Buntok menuju Banjarmasin, pulang pergi (PP) bisa lebih banyak lagi dalam setiap kali jadwal penerbangannya.

Ia mengatakan, penerbangan perintis di bandara Sanggu Buntok tersebut dijadwalkan dua kali dalam seminggu.

Untuk penerbangan rute Buntok menuju ke Banjarmasin pulang pergi menggunakan pesawat Susi Air tersebut dijadwalkan pada Senin dengan Jumat.

"Untuk keberangkatan dari Banjarmasin dijadwalkan pada pukul 11.45 WITA, dan dari Buntok pada pukul 11.50 WIB," jelas kepala Bandara Sanggu Buntok itu.

Selain itu ia juga menyampaikan, penerbangan perintis untuk rute ini merupakan subsidi dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) melalui Kementerian Perhubungan Republik Indonesia.

"Anggaran tersebut hanya untuk 53 penerbangan, dan kalau dalam sebulan ada 8 kali penerbangan, maka penerbangan ini akan berlangsung selama 6,5 bulan saja, dan untuk harga tiket sekali penerbangan antara Rp350 ribu hingga Rp400 ribu," tambah Agus Priyatmono.

Oleh karena itu, lanjut dia, Bupati Barito Selatan pada saat menyampaikan sambutan pada penerbangan perdana beberapa waktu lalu akan memikirkan untuk melanjutkan rute penerbangan ini, mengingat pada November 2018 di Buntok akan dilaksanakan Kejuaraan Nasional Dayung.