Muara Teweh (Antaranews Kalteng) - Dua dari sembilan kecamatan di Kabupaten Barito Utara, Kalimantan Tengah belum ada program penempatan warga transmigrasi.
Dua kecamatan itu Kecamatan Montallat dan Kecamatan Lahei, kata Kepala Dinas Kepala Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi, Koperasi dan UKM Barito Utara, Tenggara Teweng di Muara Teweh, Kamis.
Menurut Tenggara, untuk Kecamatan Montallat pernah diusulkan program transmigrasi pembangunan transmigrasi baru (PTB) yakni Kelurahan Tumpung Laung I dan Tumpung Laung II.
Namun dengan adanya moratorium Gubernur Kalteng, maka usulan program tersebut tidak bisa dilanjutkan lagi.
"Dua kecamatan ini memang potensial untuk dijadikan lahan transmigrasi," katanya.
Tenggara menjelaskan saat ini penyelenggaraan transmigrasi di Kabupaten Barito Utara ada di empat Kecamatan yaitu Kecamatan Teweh Tengah dengan jumlah 1.260 Kepala Keluarga (KK) 5.754 jiwa.
Kemudian Kecamatan Gunung Timang 888 KK 3.726 jiwa, Kecamatan Teweh Timur 1.250 KK 4.787 jiwa, dan Kecamatan Teweh Selatan 2.200 KK 8.878 jiwa. Dengan jumlah keseluruhan 5.598 KK dan 23.145 jiwa.
"Diharapkan dengan adanya penyelenggaraan program transmigrasi ini dapat menambah jumlah penduduk di Kabupaten Barito Utara sehingga dapat menunjang pemekaran," katanya.
Dia menambahkan salah satunya Kecamatan Teweh Tengah yang dimekarkan menjadi dua Kecamatan yaitu Kecamatan Teweh Baru dan Kecamatan Teweh Selatan.
"Yang mana di Kecamatan Teweh Selatan sebagain besar jumlah penduduknya banyak berasal dari eks warga transmigrasi yang berasal dari pulau Jawa," ujarnya.
Adanya Moratorium Gubernur, Usulan program transmigrasi di Barut tak dilanjutkan
Kepala Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi, Koperasi dan UKM KabupatenBarut, Tenggara Teweng menyampaikan sambutan pada kegiatan sosialisasi penyediaan tanah/pembangunan pemukiman transmigrasi di Muara Teweh. (Ist)
