Pemkab Murung Raya telusuri penyebab lonjakan harga bawang

id Pemkab Murung Raya telusuri penyebab lonjakan harga bawang, kalteng, mura, murung raya

Pemkab Murung Raya telusuri penyebab lonjakan harga bawang

Kegiatan operasi pasar penyeimbang yang dilaksanakan di Kota Puruk Cahu beberapa waktu lalu. ANTARA/Supriadi

Puruk Cahu (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Murung Raya, Kalimantan Tengah sedang menelusuri penyebab kenaikan harga bawang yang saat ini mulai dikeluhkan masyarakat, khususnya para ibu rumah tangga.

"Segera tim kita akan turun ke pasar,” kata Kepala Dinas Koperasi Usaha Kecil Menengah dan Perdagangan Perindustrian Kabupaten Murung Raya, Suria Siri di Puruk Cahu, Kamis.

Harga bawang merah di Puruk Cahub kenaikan yang cukup tinggi. Saat ini harga bawang mencapai Rp 65 ribu per kilogram usai hari raya Idul Fitri.

“Pada bulan puasa lalu bawang merah kami jual seharga Rp 36 ribu per kilogram sekarang naik menjadi Rp 65 ribu,” ujar salah seorang pedagang Pasar Hilir Puruk Cahu, Muhammad Yusuf.

Yusup yang mengaku sudah belasan tahun berjualan di daerah tersebut mengatakan kenaikan harga bawang yang mereka jual karena distributor bawang merah dari luar daerah menaikkan saat memasok ke Puruk Cahu.

Dia tidak mengetahui persis penyebab kenaikan harga bawang. Hanya, jika pasokan terhambat maka harga biasanya dengan cepat akan naik.

Baca juga: DPRD Murung Raya minta DPRKPP serius tanggulangi kawasan kumuh

“Rata-rata pedagang di sini menjual dengan harga Rp 65 ribu per kilogram, termasuk saya. Melonjaknya harga ini karena pemasok bawang merah dari luar daerah telah menaikkan harga bawang merah yang baru mereka antarkan kepada kami,” terangnya.

Tak hanya bawang merah, Yusup pun menyebutkan saat ini bawang putih juga mengalami kenaikan harga. Saat ini bawang putih dijual Rp 45 ribu per kilogram.

“Sebelum Lebaran harga bawang putih per kilogram Rp 38 ribu, namun saat ini harganya telah naik hingga tembus Rp 45 ribu  per kilogram,” paparnya.

Kenaikan harga bawang merah dan bawang putih itu berimbas terhadap turunnya daya beli masyarakat. Kondisi ini akhirnya berdampak pada omzet pedagang setempat. 

“Banyak dari masyarakat yang untuk konsumsi sehari - hari sekarang ini membeli tidak sampai satu kilogram lagi. Terlebih saat mereka mendengar harga bawang naik kini banyak dari mereka membeli hanya setengah kilo,” demikian Yusup.

Baca juga: Disdikbud Mura berikan pelatihan PBD dan Sulingjar ke puluhan kepsek

Baca juga: Legislator Mura minta Pemkab anggarkan pembangunan Gedung KONI

Baca juga: Pj Bupati minta KONI Mura lebih fokus kembangkan prestasi olahraga