Soal radikalisme, ini sikap pemuda lintas agama di Kotim

id Soal radikalisme ini sikap pemuda lintas agama di Kotim,Radikal,Agama

Soal radikalisme, ini sikap pemuda lintas agama di Kotim

Pemuda dari lintas agama di Kabupaten Kotim menggelar doa bersama untuk kedamaian bangsa ini, Minggu (20/5/2018). (Foto Antara Kalteng/Norjani)

Sampit (Antaranews Kalteng) - Puluhan pemuda lintas agama di Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalteng, menyerukan kepada seluruh masyarakat memperkuat persatuan dan bersama-sama menangkal paham radikal.

"Ini sebagai bentuk keprihatinan kami pemuda di Kotawaringin Timur atas kejadian serangkaian ledakan di Surabaya. Kami berharap kejadian keji itu tidak terjadi lagi. Kami pemuda Kotawaringin Timur bersatu menangkal paham radikal dan teror," kata Ketua Angkatan Muda Pembaharuan Indonesia Kotawaringin Timur, Riskon Fabiansyah yang menjadi penggagas acara itu di Sampit, Minggu.

Pada Minggu sore puluhan pemuda yang merupakan perwakilan dari seluruh agama, berkumpul di simpang empat Jalan HM Arsyad - MT Haryono Sampit. Acara ini merupakan perwujudan sikap pemuda Kotawaringin Timur atas aksi teroris yang menyerang di Surabaya.

Hadir dalam acara ini perwakilan dari pemuda Islam, Kristen Protestan, Katolik, Hindu Kaharingan dan Budha. Sepanjang acara mereka berbaur tanpa melihat perbedaan agama di antara mereka.

Acara diisi dengan pembacaan doa secara bergantian oleh perwakilan pemuda masing-masing agama. Mereka kemudian membubuhkan tanda tangan bersama sebagai simbol kebersamaan melawan paham radikal dan teroris.

Para tokoh muda lintas agama itu mengungkapkan keprihatinan mereka atas peristiwa serangkaian bom bunuh diri di Surabaya akhir pekan lalu. Mereka menilai tindakan keji itu ulah kelompok yang sesat karena agama mana pun tidak ada mengajarkan kebencian dan kekejaman terhadap sesama makhluk ciptaan Tuhan.

Tokoh muda lintas agama mengajak seluruh masyarakat meningkatkan kewaspadaan dan kebersamaan. Kerukunan dan toleransi antarumat beragama menjadi hal mutlak agar tidak ada pihak mana pun yang bisa mengganggu dan mengadu domba masyarakat.

"Pemuda Kotawaringin Timur cinta damai. Kegiatan ini untuk memberi contoh kepada masyarakat bahwa kerukunan di daerah ini sangat baik dan kita semua bersatu tanpa mempermasalahkan perbedaan yang ada," kata Riskon atau yang akrab disapa Eko Syailendra.

Perwakilan Keluarga Buddhayana Indonesia Kotawaringin Timur, Bambang Siswanto menyampaikan keprihatinannya terkait kondisi yang terjadi belakangan ini. Dia mengajak seluruh masyarakat bersatu dan rukun.

"Dengan kebersamaan, mudah-mudahan kita selalu terhindar dari cobaan dan bencana. Semoga kita selalu berbahagia dan aman," harap Bambang yang turut membawakan doa dengan cara agamanya.

Sementara itu kegiatan yang dikawal polisi itu berjalan lancar. Kegiatan ditutup dengan pembagian takjil atau makanan berbuka puasa untuk masyarakat yang melintas di sekitar tempat kegiatan berlangsung.

Masyarakat mengapresiasi kegiatan yang dilakukan para pemuda lintas agama. Meski Kotawaringin Timur kondusif, namun kegiatan ini penting untuk makin mempererat kerukunan antarumat beragama, terlebih di kalangan pemuda.