Intensitas kendaraan lintasi jalur Trans Kalimantan di Lamandau meningkat

id polres lamandau, arus balik,jalan trans kalimantan

Intensitas kendaraan lintasi jalur Trans Kalimantan di Lamandau meningkat

Kapolres Lamandau AKBP, Andika K Wiratama, berikan imbauan kepada penumpang kendaraan angkutan umum, di Lamandau. (Foto humas Polres Lamandau)

Lamandau (Antaranews Kalteng) - Kapolres Lamandau, Provinsi Kalimantan Tengah, AKBP Andhika Kelana Wiratama, menyebut H+5 lebaran tahun 2018 ini, intensitas kendaraan yang melintas di jalur trans Kalimantan poros selatan mulai mengalami peningkatan.

Arus balik ini akan terus terjadi dalam minggu ini karena panjangnya masa liburan anak sekolah anak-anak sekolah dan diperkirakan dua kali lebih banyak dibandingkan saat arus mudik, kata Andhika, di Nanga Bulik, Rabu.

"Jumlah arus balik lebih banyak karena warga saat mudik berangkatnya tidak bersamaan, tapi kembali ke tempat asalnya dengan waktu yang sama. Itu kenapa kita perkirakan arus balik akan jauh lebih banyak dalam sepekan ini," tambahnya.

Berdasarkan keputusan pemerintah terkait cuti bersama yang berlangsung selama 10 hari, yakni dari 11 - 20 Juni 2018, jadi puncak arus balik diprediksi pada H+5 lebaran tahun ini mengalami peningkatan.

Andhika mengatakan puncak arus balik diperkirakan terjadi pada hari ini 20 Juni 2018, dengan waktu libur panjang ini, pemudik bisa silih berganti dan tidak secara bersamaan datangnya karena waktu libur tahun ini sangat panjang.

"Peningkatan arus balik pada H+5 setelah lebaran Idhul Fitri 1439 hijriah tahun 2018 masehi ini mengalami peningkatan yang sangat signifikan, jika dibandingkan pada hari-hari sebelumnya," ucap dia.

Terutama untuk jalan poros selatan lintas Trans Kalimantan berdasarkan volume kendaraan yang melintas mengalami peningkatan. Phak Polres Lamandau pun mengimbau kepada para pengendara agar senantiasa mematuhi rambu lalulintas, dan melakukan pemeriksaan kondisi kelayakan serta dokumen kendaraan.

"Kalau supirnya lelah, minta untuk istirahat. Jangan terlalu dipaksakan agar cepat sampai. Ini justru berbahaya bagi diri sendiri maupun oranglain," demikian Andhika.