Damkar keluhkan terbatasnya hidran di Palangka Raya

id Kadis Damkar Palangka Raya Anwar Sanusi U Gayo,Damkar keluhkan terbatasnya hydrant di Palangka Raya,palangka raya kekurangan hidran,hidran

Damkar keluhkan terbatasnya hidran di Palangka Raya

Kepala Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Kota Palangka Raya, Anwar Sanusi U Gayo (Foto Antara Kalteng/Rendhik Andika)

Jumlah hidran di kota ini masih terbatas. Bahkan di sejumlah titik padat pun juga minim. Keadaan ini berimbas pada kecepatan pemadaman kebakaran oleh tim Damkar
Palangka Raya (Antaranews Kalteng) - Kepala Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Kota Palangka Raya, Anwar Sanusi U Gayo mengeluhkan terbatasnya jumlah hidran atau kran air untuk pemadaman kebakaran yang ada di Ibu kota Provinsi Kalimantan Tengah.

"Jumlah hidran di kota ini masih terbatas. Bahkan di sejumlah titik padat pun juga minim. Keadaan ini berimbas pada kecepatan pemadaman kebakaran oleh tim Damkar," kata Anwar di Palangka Raya, Jumat.

Dia mencontohkan, kendala tersebut terjadi pada proses pemadaman kebakaran yang melanda Pasar Ikan, Tampung Untung, komplek Pasar Besar Palangka Raya pada Selasa(5/6).

Baca juga: Pemkot Diminta Bangun Hidran Di Pemukiman Penduduk

Tak adanya hidran di sekitar lokasi harus membuat para petugas pemadam harus mengisi kembali pasokan air dengan jarak yang cukup jauh. Keadaan ini membuat upaya pemadaman lebih lambat.

"Keberadaan hidran ini sangat diperlukan untuk mempermudah proses pemadaman kebakaran terutama di kawasan padat penduduk serta pusat-pusat keramaian seperti pasar dan perkantoran," katanya.

Untuk itu, pihaknya akan segera melakukan pendataan titik-titik hidran yang telah ada serta lokasi yang memerlukan penambahan hidran.

Dia mengatakan, setiap radius 100 meter satu hidran harus dibangun, apalagi di lokasi padat penduduk dan pusat keramaian.

Setiap bangunan bertingkat maka setiap lantai juga wajib dilengkapi minimal satu hidran serta beberapa alat pemadam api ringan di lokasi strategis.

"Ke depan kita akan inspeksi seluruh bangunan di Palangka Raya. Semua akan kita cek, ada tidak hidrannya. Keterbatasan hidran membuat proses pemadaman terganggu karena harus selalu mencari sumber air jika pasokan di mobil damkar habis," katanya.

Wali Kota Palangka Raya, Dr HM Riban Satia menginstruksikan Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan menginventarisasi hidran yang ada.

"Saat ini kami juga tengah berupaya menambah unit mobil pemadam yang dilengkapi tangga atau `skylift`. Namun kendala kita terkait anggaran karena harganya lebih dari satu miliar per unit," kata Riban.