Kurang modal, UMKM di Seruyan sulit berkembang

id UMKM Seruyan, kuala pembuang, UMKM di Seruyan terkendala modal,Laosma Purba ,Kurang modal, UMKM di Seruyan sulit berkembang

Kurang modal, UMKM di Seruyan sulit berkembang

Ilustrasi - Pelaku UMKM. (Foto Antara Kalteng/Norjani)

Kuala Pembuang (Antaranews Kalteng) - Dinas Koperasi Perindustrian Perdagangan dan UMKM Kabupaten Seruyan, Kalimantan Tengah mengatakan usaha kecil menengah di wilayahnya sulit berkembang karena terkendala modal.

"Saat ini memang sektor usaha kecil menengah (UKM) di wilayah kita masih sulit berkembang karena menemui berbagai kendala, di antaranya masalah permodalan," kata Kepala Dinas Koperasi Perindustrian Perdagangan dan UMKM Seruyan Laosma Purba di Kuala Pembuang, Senin.

Ia menjelaskan, karena masih minimnya akses permodalan yang menyentuh pelaku usaha kecil, akibatnya yang terjadi, pelaku usaha kecil tidak dapat memproduksi barang secara maksimal, misalnya untuk produk terasi, karena terbatasnya modal akhirnya pengrajin lebih banyak membuat terasi saat ada pesanan saja.

"Untuk menyiasati masalah permodalan, kami sudah merancang untuk mendirikan Bank Perkreditan Rakyat (BPR), ini akan menjadi salah satu harapan pelaku usaha kecil untuk mendapat modal dalam mengembangkan usaha," katanya.

Ia menambahkan, permasalahan lain yang membuat usaha kecil sulit berkembang adalah karena banyak usaha kecil di Seruyan yang dikuasai oleh tengkulak, para tengkulak akan melakukan pembelian barang pada musim-musim tertentu dengan harga sangat murah.

"Misalnya dalam produksi terasi yang dilakukan pada musim udang melimpah membuat harganya menjadi turun, saat itulah tengkulak masuk untuk dijual kembali dengan harga lebih tinggi," katanya.

Kemudian, kendala lain untuk berkembangnya usaha kecil adalah belum adanya investor yang tertarik untuk mengembangkan sektor UKM di Seruyan, padahal kehadiran investor ini sangat diperlukan untuk mendorong perkembangan usaha rakyat tersebut.

"Investor ini bukan hanya mereka yang mampu memberikan modal atau menampung hasil produksi usaha kecil tadi. Tapi juga investor yang mempunyai akses untuk memasarkan produk ke luar daerah. Ini yang masih belum ada," katanya.