Dinkes Lamandau akui fogging bukan tindakan utama basmi demam berdarah

id kabupaten lamandau,dinkes lamandau,pencegahan demam berdarah di lamandau,kasus demam berdarah di lamanda

Dinkes Lamandau akui fogging bukan tindakan utama basmi demam berdarah

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Lamandau, Friaraiyatini. (Foto Antara Kalteng/Fuad Siddiq)

Apalagi di musim pancaroba ini, nyamuk sangat cepat berkembang biak. Apabila lingkungan itu bersih, maka tidak ada tempat bagi nyamuk untuk berkembang biak

Nanga Bulik (Antaranews Kalteng) - Dinas Kesehatan Kabupaten Lamandau, Provinsi Kalimantan Tengah, mengakui bahwa fogging atau pengasapan bukanlah tindakan yang utama dalam rangka penanggulangan Demam Berdarah Dengue (DBD).

Terpenting dan paling utama mencegah dan mengatasi demam berdarah adalah tingkat kesadaran dari masyarakat untuk senantiasa menjaga kebersihan pada lingkungan sekitar, kata Kepala Dinkes Kabupaten Lamandau, Friarayatini, di Nanga Bulik, Jum'at (27/7/18).

"Kita semua harus manjaga kebersihan pada lingkungan masing-masing, hal ini sangatlah penting karena lebih baik mencegah daripada mengobati. Mencegah berkembangnya nyamuk yang dapat menyebabkan penyakit DBD," ucap dia.

Ditambahkannya, penanggulangan penyakit DBD bukan hanya menjadi tanggung jawab pemerintah saja, akan tetapi hal ini merupakan tanggung jawab secara bersama-sama termasuk juga masyarakat itu sendiri.

"Apalagi di musim pancaroba ini, nyamuk sangat cepat berkembang biak. Apabila lingkungan itu bersih, maka tidak ada tempat bagi nyamuk untuk berkembang biak," beber Friarayatini.

Sedangkan langkah yang sudah dilakukan oleh Dinkes Lamandau dalam mencegah dan menanggulangi DBD yakni melaksanakan serta memberikan penyuluhan kepada masyarakat tentang bahaya DBD itu sendiri, pembagian bubuk abate, sampai dengan pelaksanaan fogging, baik fogging fokus maupun fogging massal.

Dia mengatakan harus ada kesadaran dari diri sendiri agar tidak terkena DBD, salah satunya menjaga lingkungan tetap bersih, mengubur kaleng atau botol bekas, dan rutin membersihkan tempat penampungan air supaya tidak jadi sarang nyamuk.

"Berdasarkan data yang ada pada Dinkes Kabupaten Lamandau untuk kasus DBD pada tahun 2018 ini jumlahnya meningkat jika dibandingkan pada tahun sebelumnya. Dimana hingga bulan Juni yang lalu, setidaknya terdapat 22 kasus DBD. Sedangkan pada tahun 2017 hanya ada 5 kasus DBD saja," demikian Friaraiyatini.