Ternyata makan di meja kantor tidak baik untuk kesehatan

id makan siang,meja kantor,meja kotor,kerja,makan di kantor

Ternyata makan di meja kantor tidak baik untuk kesehatan

Ilustrasi makan di kantor (iStock)

Palangka Raya (Antaranews Kalteng) - Biar praktis, kebanyakan orang memilih makan di meja kantor supaya bisa makan sambil melanjutkan pekerjaan atau menonton video. Namun, tahukah anda justru makan di meja kantor memberikan banyak dampak negatif buat kesehatan? Berikut penjelasannya. 

1. Meja kantor itu kotor
Makan tetap di atas meja kantor bukan hanya membuat kita menjadi malas bergerak, tapi juga meningkatkan risiko kontaminasi bakteri yang lebih banyak. Meja kantor dirancang bukan untuk makan, sehingga makan di tempat yang memang bukan difungsikan untuk makan akan berisiko adanya kontaminasi mikroorganisme atau bakteri lebih tinggi.

Meja restoran atau tempat makan yang sering dibersihkan saja pasti tetap mengandung banyak bakteri. Bagaimana jika di meja kantor, laptop, handphone, telepon, mouse, komputer, kabel-kabel, dan lain-lain apakah dibersihkan? Biasanya sangat jarang atau bahkan ada yang tidak pernah.

Handphone adalah benda yang paling banyak menampung bakteri, lalu diikuti dengan keyboard laptop atau komputer.

2. Makan berlebihan
Ketika makan di meja kerja, biasanya tidak hanya satu pekerjaan yang kita kerjakan. Tidak hanya fokus makan melainkan juga mengurusi urusan di laptop, handphone, atau menulis dan lain sebagainya. Kondisi tersebut membuat Anda tidak perhatian terhadap jumlah makanan yang sudah Anda makan sehingga Anda bisa makan kebanyakan sampai kekenyangan.

Jika Anda selalu melakukan ini setiap hari selama bekerja, kelebihan makan pun akan berpengaruh terhadap peningkatan berat badan dan perubahan status gizi. WHO menyatakan faktor utama terjadinya obesitas selain aktivitas fisik yang rendah adalah tingginya asupan kalori, terutama dari makanan berlemak.

3. Kebanyakan duduk (aktivitas fisik rendah)
Pada penelitian Wanner dan rekan-rekannya tahun 2016, dikatakan  bahwa semakin lama waktu duduk, berhubungan dengan peningkatan persen lemak tubuh yang diukur menggunakan Bioelectric Impedance Analysis.

Menurut WHO, aktivitas fisik yang rendah merupakan penyebab dari terjadinya penyakit jantung, diabetes, pemicu risiko kanker kolon, tekanan darah tinggi (hipertensi), osteoporosis, depresi, dan kegelisahan. Selain itu, kurang gerak merupakan salah satu faktor utama selain asupan berlebih yang mempengaruhi terjadinya kondisi kelebihan berat badan bahkan obesitas.

Buruknya efek dari kebiasaan duduk terlalu lama di kantor sangat perlu dikurangi. Keluar ketika jam makan atau pergi ke dapur dan ruang makan kantor bisa menjadi salah satu alternatif untuk memenuhi kebutuhan gerak selama di kantor. Kemenkes RI dalam program Gerakan Masyarakat Hidup Sehat mengimbau seluruh pekerja kantoran yang memiliki aktivitas fisik rendah untuk memperbanyak kegiatan berjalan.

4. Otak butuh penyegaran
Setelah bekerja selama setengah hari, otak harus disegarkan kembali agar bisa berpikir lebih tajam lagi. Ketika Anda meninggalkan sejenak pekerjaan dan melakukan aktivitas fiisik lain yang tidak terkait pekerjaan, justru pikiran-pikiran baru akan muncul. Jadi, berilah waktu dan ruang untuk berpikir bebas di waktu makan siang. Jangan terlalu terpaku pada meja kantor Anda. 

5. Risiko masalah otot
Terlalu banyak duduk selain meningkatkan resiko obesitas juga menyebabkan masalah pegal- pegal terutama pada leher, punggung, bahu dan tangan. Karena itu, berikan kesempatan otot untuk mengubah posisinya dengan melakukan aktivitas lain ketika istirahat makan siang.


sumber: hellosehat.com