Dinsos Lamandau optimis target BPNT terpenuhi tahun 2019

id kabupaten lamandau,dinsos lamandau,bpnt lamandau,penyaluran bpnt di lamandau,kepala dinsos lamandau,Endang Rustiningsih

Dinsos Lamandau optimis target BPNT terpenuhi tahun 2019

Kepala Dinas Sosial Kabupaten Lamandau, Endang Rustiningsih. (Foto Antara Kalteng/Fuad Siddiq)

Ada dua kecamatan di Kabupaten Lamandau ini yang belum sepenuhnya memiliki jaringan internet, yakni Batang Kawa dan Bulik Timur. Dua kecamatan ini memang jumlah penduduknya relatif sedikit. Mungkin ini salah satu pertimbangan provider belum mau memas
Nanga Bulik (Antaranews Kalteng) - Dinas Sosial Kabupaten Lamandau, Provinsi Kalimantan Tengah, optimis target yang diberikan Pemerintah Pusat terkait penyaluran bantuan pangan non tunai (BPNT) akan terpenuhi paling lambat pada tahun 2019.

Belum dapat dipenuhinya target BPNT pada tahun 2018 karena terkendala jaringan internet yang menjadi syarat utama mengoperasikan sistem elektronik dalam menyalurkannya, kata Kepala Dinsos Kabupaten Lamandau Endang Rustiningsih, di Nanga Bulik, Rabu (19/9/18).

"Jaringan internet kan belum merata ada di seluruh desa di Kabupaten Lamandau. Itu yang menjadi kendala dalam merealisasikan target penyaluran BPNT. Tapi kami optimis di tahun 2019 target itu bisa terpenuhi," ucapnya.

Dinsos Kabupaten Lamandau sudah melakukan rapat dengan Badan Urusan Logistik (Bulog), Dinas Komunikasi dan Informatikan, serta sejumlah Bank penyalur BPNT dan pihak lainnya untuk membahas ketiadaan jaringan di sejumlah desa.

Endang mengatakan, dalam rapat tersebut dicapai kesepakatan pengajuan penambahan Base Transceiver Station (BTS) atau tower jaringan kepada Operator Telekomukasi. Informasi dari Diskominfo Lamandau, penambahan BTS sudah diusulkan, hanya sampai saat ini belum ada tindak lanjut dan informasi lebih lanjutnya seperti apa.

"Ada dua kecamatan di Kabupaten Lamandau ini yang belum sepenuhnya memiliki jaringan internet, yakni Batang Kawa dan Bulik Timur. Dua kecamatan ini memang jumlah penduduknya relatif sedikit. Mungkin ini salah satu pertimbangan provider belum mau memasang BTS," beber dia.

Meski begitu, Dinsos Lamandau akan terus berupaya agar pihak provinder bersedia membangun BTS. Hal itu harus dilakukan karena Kementerian Sosial sudah jauh-jauh memprogramkan penyaluran bantuan kepada Keluarga Penerima Manfaat (KPM) melalui BPNT.

Dia mengatakan target itu juga untuk memudahkan kebutuhan KPM memilih sendiri kualitas kebutuhan yang diperlukan sesuai dengan jumlah bantuan yang telah mereka terima, sehingga bantuan bisa tepat sasaran tanpa adanya potongan.

"Dengan mengikuti kemajuan menggunakan sistem elektronik tersebut diharapkan kedepannya agar lebih efisien dan memudahkan tugas pemerintah dalam penyaluran bantuan tersebut," demikian Endang.