Kalteng didorong jadi daerah pengekspor ikan

id Kalteng didorong jadi daerah pengekspor ikan,Dirpolairud,Dinas kelautan dan perikanan,Ditpolairud,Badarudin

Kalteng didorong jadi daerah pengekspor ikan

Direktur Polairud Polda Kalteng Kombes Badarudin bersama Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Kalteng Darliansjah saat di Mako Ditpolairud Polda Kalteng di Sampit, Rabu (10/10/2018). (Foto Antara Kalteng/Norjani)

Sampit (Antaranews Kalteng) - Provinsi Kalimantan Tengah didorong menjadi daerah pengekspor ikan karena potensinya dinilai sangat besar jika benar-benar digali dengan optimal sehingga berdampak terhadap kesejahteraan masyarakat.

"Potensi kita ada di kelautan, ikan tangkap dan ikan sungai. Potensi perikanan Kalteng sangat besar, baik di air tawar maupun laut. Kita harus jadi provinsi pengekspor karena potensinya ada," kata Direktur Polairud Polda Kalimantan Tengah, Kombes Badarudin di Sampit, Rabu.

Kalimantan Tengah memiliki sekitar 750 kilometer garis pantai dengan berbagai potensinya. Laut dan sungainya juga menyimpan potensi yang cukup besar, khususnya potensi berbagai jenis ikan, namun belum dioptimalkan.

Badarudin mencontohkan perairan Kotawaringin Timur dan sekitarnya pada musim tertentu menjadi tempat berkumpulnya cumi-cumi. Saat itu, di posisi 20 sampai 60 mil laut, biasanya ratusan kapal nelayan dari berbagai daerah datang memburu cumi-cumi karena memang sedang musim panen.

Peluang ekspor cumi-cumi sangat terbuka, di antaranya ke Jepang. Dinas Kelautan dan Perikanan Kalimantan Tengah maupun Dinas Perikanan di kabupaten, perlu menggandeng pengusaha dan masyarakat untuk menangkap peluang tersebut.

Sayangnya, selama ini kondisi itu lebih banyak dimanfaatkan nelayan dari daerah lain. Keterbatasan armada dan alat tangkap membuat tidak banyak nelayan di Kalimantan Tengah yang mampu memanfaatkan momen tersebut untuk panen cumi-cumi berbagai jenis dan ukuran.

"Kita belum mampu mengekspor. Kawan saya eksportir di Pontianak malah mengambil pasokan ikan dari Pangkalan Bun dan sekitarnya. Ini kan sayang. Seharusnya kita di Kalimantan Tengah yang langsung menjadi daerah pengekspornya sehingga nilai ekonomi yang didapat masyarakat di daerah kita juga besar," kata Badarudin.

Pemerintah daerah disarankan menggandeng pihak swasta, misalnya untuk membangun pabrik penampung, pendingin dan ekspor. Apalagi memang ada aturan bahwa nelayan dari daerah lain wajib membawa sebagian hasil tangkapan ke daerah tempat mereka menangkap ikan.

Badarudin yakin banyak investor yang tertarik berinvestasi di sektor perikanan di Kalimantan Tengah. Kehadiran investor diharapkan dapat turut memacu pengembangan sektor kelautan dan perikanan.

Di sisi lain, Direktorat Polairud Polda Kalimantan Tengah siap mengamankan potensi kelautan dan perikanan di provinsi ini. Sinergitas akan terus dijalin dengan semua pihak agar pengawasan dan pengelolaan bidang kelautan dan perikanan lebih otimal.