Akibat dilarang bakar lahan produksi padi di Lamandau menurun

id Kabupaten lamandau,produksi padi lamandau,produksi padi turun,Kabid Tanaman Pangan Dinas Pertanian dan Perikanan Kabupaten Lamandau,Mukarramah

Akibat dilarang bakar lahan produksi padi di Lamandau menurun

Dinas Pertanian dan Perikanan Kabupaten Lamandau saat menggelar sosialisasi PLTB kepada kelompok tani di Kecamatan Delang baru-baru ini. (Foto Dinas Pertanian dan Perikanan Lamandau)

Nanga Bulik (Antaranews Kalteng) - Dinas Pertanian dan Perikanan Kabupaten Lamandau, Provinsi Kalimantan Tengah mencatat, produksi padi selama tiga tahun terakhir di wilayah setempat terus mengalami penurunan akibat adanya larangan membersihkan lahan dengan cara dibakar.

Penurunan produksi padi ladang dan padi sawah diperkirakan pencapai 50 persen jika dibandingkan sebelum ada kebijakan larangan membakar tersebut, kata Kabid Tanaman Pangan Dinas Pertanian dan Perikanan Kabupaten Lamandau Mukarramah, di Nanga Bulik, Selasa.

"Paska pelarangan buka lahan dengan cara dibakar, praktis membuat petani hanya menanam di spot-spot tertentu. Itu terpaksa dilakukan karena keterbatasan kemampuan dalam membuka dan membersihkan lahan," tambahnya.

Berdasarkan data yang Dinas Pertanian Lamandau, sebelum adanya pelarangan pembukaan lahan dengan cara dibakar, produksi padi sawah dan ladang di delapan kecamatan di kabupaten setempat pada tahun 2014, luas panen 11.852 hektar mencapai 26.847 ton.

Namun pada tahun 2015, dari luas panen 11.232,00 hektar, produksinya menurun menjadi 25.796,00 ton per tahun, tren ini berlanjut hingga tahun 2017 dengan total luas panen 5.625,00 dan hanya mampu produksi sebanyak 13.322,00 ton pertahun.

"Jadi penurunan produksi padi baik padi sawah maupun ladang secara signifikan terjadi sejak tahun 2015 berlanjut tahun 2016 dan 2017," beber Mukarramah.

Dia menyebut, untuk mengatasi persoalan tersebut Dinas Pertanian dan Perikanan melalui program Pembukaan Lahan Tanpa Bakar (PLTB) dengan memberikan bantuan sarana dan prasarana, seperti alsintan untuk membuka lahan baik dengan pinjam pakai atau melalui hibah kepada kelompok tani.

Program tersebut berjalan setiap tahun melalui anggaran DBH Dana Reboisasi untuk meningkatkan produksi pertanian di Kabupaten Lamandau dan hasilnya pada tahun 2018 produksi padi di Kabupaten Lamandau meningkat walau tidak signifikan.

"Setiap tahun pengadaan sarana produksi di suport dari pemerintah pusat seperti Alat Mesin Pertanian (Alsintan) dengan sistem Pinjam pakai (Brigade) atau melalui hibah kepada kelompok tani," demikian Mukarramah.