Buntok (Antaranews Kalteng) - Luas wilayah Kabupaten Barito Selatan, Kalimantan Tengah berkurang 42 ribu hektare setelah Kementerian Dalam Negeri menetapkan tata batas antara kabupaten setempat dengan Kabupaten Barito Timur.
"Hal ini tentunya sangat merugikan Barito Selatan," kata Bupati Barito Selatan (Barsel), Eddy Raya Samsuri di Buntok, Selasa.
Menurut dia, pihaknya akan membentuk tim, karena kalau dilihat dari peta awal, Barito Selatan kehilangan luasan sebesar 42 ribu hektare.
"Kita juga akan membicarakannya lagi ke tahapan lebih lanjut lagi terkait permasalahan ini," tambah dia.
Bupati Eddy juga berharap proses pembicaraan yang akan dilalui nantinya akan ada kepastian mengenai batas definitif antara Barito Selatan dengan Barito Timur.
"Karena Barito Timur merupakan pemekaran dari Kabupaten Barito Selatan dan kedua kabupaten ini merupakan saudara kandung dekat," ujarnya.
Untuk menyelesaikan permasalahan ini lanjut dia, alangkah baiknya dikembalikan ke Undang-Undang yang mengaturnya, sehingga pemerintah provinsi maupun pemerintah pusat bisa menyelesaikan permasalahan tata batas kedua kabupaten ini.
"Kita berharap permasalahan tata batas antara kabupaten Barito Selatan dengan Kabupaten Barito Timur bisa diselesaikan dengan secepatnya," ujar Eddy Raya Samsuri.
Berita Terkait
Video lumpur mengandung gas di wilayah konstruksi IKN adalah hoaks!
Rabu, 3 April 2024 8:51 Wib
Harga pangan di Palangka Raya tetap stabil meski wilayah Trans Kalimantan dilanda banjir
Senin, 18 Maret 2024 15:41 Wib
Pemprov Kalteng pastikan ketersediaan beras di wilayah barat hadapi HBKN
Sabtu, 9 Maret 2024 12:14 Wib
Mantan Ketua KPK Agus Rahardjo pimpin sementara perolehan suara DPD wilayah Jatim
Kamis, 15 Februari 2024 18:26 Wib
Lapas Sampit berupaya wujudkan zero pungli
Rabu, 7 Februari 2024 7:00 Wib
Antarkan bantuan warga, Pemprov Kalteng sisir sungai di wilayah DAS Barito
Kamis, 1 Februari 2024 17:51 Wib
Bareskrim Polri tangkap dua pelaku dugaan TPPO di wilayah Jabar tujuan Turki
Senin, 29 Januari 2024 13:51 Wib
Wujudkan konektivitas wilayah terpencil, Kemenhub layani 107 trayek kapal perintis
Sabtu, 27 Januari 2024 14:27 Wib