Pancaroba musim hujan, BMKG ingatkan ancaman cuaca ekstrem

id Pancaroba musim penghujan, BMKG ingatkan ancaman cuaca ekstrem,H Asan Sampit,Nur setiawan,Banjir,Kotim,Sampit

Pancaroba musim hujan, BMKG ingatkan ancaman cuaca ekstrem

Kepala BMKG Stasiun H Asan Sampit, Nur Setiawan. (Foto Antara Kalteng/Norjani)

Sampit (Antaranews Kalteng) - Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika Stasiun H Asan Sampit mengingatkan masyarakat Kabupaten Kotawaringin Timur Kalimantan Tengah, mewaspadai ancaman cuaca esktrem yang berpotensi terjadi saat pancaroba memasuki musim hujan.

"Perlu diwaspadai hujan lebat dan angin kencang saat masa transisi. Terkadang cuaca panas tapi dalam waktu singkat menjadi dingin sehingga transisi ini bisa menimbulkan cuaca ekstrem," kata Kepala BMKG Stasiun H Asan Sampit, Nur Setiawan di Sampit, Kamis.

Saat ini hujan mulai terjadi meski curah dan intensitasnya masih rendah. Namun BMKG memprediksi hujan akan meningkat karena Kotawaringin Timur diperkirakan mulai memasuki musim penghujan pada dasarian III atau pekan ketiga Oktober ini.

Saat pancaroba atau masa transisi, cuaca ekstrem perlu diwaspadai. Cuaca bisa berubah signifikan dalam waktu relatif singkat sehingga perlu diantisipasi, khususnya bagi masyarakat yang beraktivitas di luar rumah atau luar ruangan.

Saat langit mulai mendung, masyarakat disarankan mengantisipasi terjadinya cuaca buruk seperti datangnya hujan deras disertai angin kencang dan petir. Masyarakat diminta berlindung di tempat yang aman agar terhindar dari sambaran petir atau tertimpa pohon maupun bangunan yang mudah ambruk akibat angin kencang.

Masyarakat yang beraktivitas di perairan juga diimbau memperhatikan kondisi cuaca. Jika cuaca mulai memburuk, masyarakat disarankan tidak memaksakan diri beraktivitas karena rawan terjadi kecelakaan air akibat angin kencang, gelombang tinggi maupun sambaran petir.

Nur Setiawan menambahkan, musim hujan di Kotawaringin Timur biasanya berlangsung hingga April atau Mei. Puncak musim hujan diprediksi terjadi pada Januari hingga Februari.

"Dengan meningkatnya curah hujan maka potensi kebakaran lahan saat ini pun menjadi cukup rendah. Saat ini gelombang di laut masih cukup aman sekitar satu meter," kata Nur Setiawan.

Prediksi masuknya musim hujan di wilayah Kotawaringin Timur diharapkan bisa menjadi acuan bagi masyarakat yang merencanakan kegiatan, seperti musim tanam dan lainnya. Dengan prakiraan cuaca itu, masyarakat bisa mengatur jadwal dan mengantisipasi hal-hal yang dikhawatirkan akan mengganggu kelancaran berbagai kegiatan.

Bagi masyarakat yang tinggal di daerah dataran rendah atau langganan banjir, prediksi masuknya musim penghujan juga bisa menjadi pengingat agar selalu waspada terhadap ancaman banjir akibat luapan sungai ketika curah hujan meningkat tajam saat puncak musim penghujan.