Dinkes Seruyan terus lakukan intervensi terhadap kasus stunting

id kabupaten seruyan,dinkes seruyan,stunting,kepala dinkes seruyan,Mahdiansyah

Dinkes Seruyan terus lakukan intervensi terhadap kasus stunting

Asisten III Pemerintah Kabupaten Seruyan Agus Suharto (kiri) bersama Kepala Dinas Kesehatan Seruyan Mahdiansyah (kanan) saat menggendong balita pada lomba balita Indonesia sehat tingkat kabupaten, Kuala Pembuang, Kamis (18/10/2018). (Foto Antara Kalteng/Muhammad Arif Hidayat)

Kuala Pembuang (Antaranews Kalteng) - Dinas Kesehatan Seruyan, Kalimantan Tengah, terus berupaya melakukan intervensi terhadap kasus stunting yang terjadi pada balita atau anak di wilayahnya.

"Intervensi terus kami lakukan melalui berbagai kegiatan, diantaranya pelaksanaan program perbaikan gizi di puskesmas dengan sasaran ibu hamil dan balita," kata Kepala Dinas Kesehatan Seruyan Mahdiansyah di Kuala Pembuang, Kamis.

Stunting adalah kondisi pertumbuhan pada anak terganggu sehingga menyebabkan lebih pendek dibandingkan anak-anak seusianya. Selain terhambatnya tumbuh kembang, stunting juga mempengaruhi tingkat kecerdasan dan harapan hidup.

Dia menjelaskan, kasus stunting di Seruyan masih tergolong lumayan, jumlahnya hanya mencapai puluhan anak. Ini terjadi akibat petugas kesehatan di lapangan belum mampu melakukan pengawasan secara menyeluruh.

Tindakan yang harus dilakukan agar terhindar dari stunting adalah penerapan pola hidup sehat, dimulai sejak ibu hamil hingga sesudah melahirkan.

"Jika mereka mendapatkan asupan gizi yang cukup dan sesuai standar ditentukan, maka tidak akan ada anak mengalami stunting," terang Mahdiansyah.

Seluruh posyandu yang tersebar di wilayah Seruyan pun, telah diinstruksikan untuk meningkatkan perannya dan menjalankan tugas dan fungsinya secara optimal. Karena di posyandulah semua proses tumbuh kembang anak diawasi, mulai dari penimbangan, imunisasi hingga penyuluhan.

Kemudian upaya lainnya yang dilakukan adalah melalui lomba balita sehat Indonesia, tujuannya adalah meningkatkan peran aktif dan kesadaran orang tua dalam membina dan memantau tumbuh kembang bayi dan balitanya.

Menurutnya, melalui lomba ini diharapkan orang tua termotivasi untuk menjaga dan memberikan asupan gizi yang cukup pada anak serta rutin mengikuti kegiatan di posyandu terdekat.

"Kami berharap kasus stunting dapat terus diintervensi, hingga pada akhirnya Seruyan terbebas dari permasalahan serupa. Namun diperlukan peran aktif orang tua, apabila menemukan kejanggalan dalam pertumbuhan anak dapat segera memeriksakannya kepada petugas kesehatan," ungkap Mahdi.

Lomba balita sehat Indonesia tingkat Kabupaten Seruyan terdiri dua kategori, yaitu usia 0,6 bulan hingga 24 bulan serta usia 2 tahun hingga 5 tahun yang diikuti masing-masing pemenang di tingkat puskesmas. Nantinya pemenang berhak mewakili Seruyan pada kegiatan serupa di tingkat Provinsi Kalimantan Tengah.