Jakarta (Antaranews Kalteng) - Pemerintah Jepang akan meminta Facebook Inc untuk bekerja lebih baik dalam melindungi data pengguna mereka setelah kasus yang melibatkan Cambridge Analytica awal tahun ini.
Pemerintah Jepang bergabung dengan Inggris Raya untuk menyelidiki kasus kebocoran data ini, kata Reuters mengutip laporan dari Kyodo.
Jepang menilai raksasa media sosial ini tidak memiliki manajemen data pribadi yang layak dan gagal untuk berkomunikasi dengan penggunanya.
Komisi Perlindungan Informasi Pribadi Jepang disebut akan mengeluarkan pernyataan resmi untuk Facebook pada Senin (22/10) waktu setempat, namun, komisi menolak berkomentar mengenai kabar ini.
Perwakilan dari Facebook juga tidak berkomentar atas laporan ini.
Facebook tahun ini menjadi incaran regulator internet dunia karena kasus kebocoran data, yang disebut sebagai skandal terbesar di dunia teknologi.
Data milik 87 juta pengguna Facebook secara ilegal diakses oleh firma konsultan politik Cambridge Analytica untuk kepentingan kampanye Donald Trump pada Pilpres Amerika Serikat 2016 lalu.
Berita Terkait
Indonesia kejar perbaikan peringkat kompetisi liga di ASEAN
Minggu, 24 November 2024 7:29 Wib
Fraksi PKB Kotim desak perbaikan jalan lingkar selatan Sampit dipercepat
Rabu, 30 Oktober 2024 5:47 Wib
DPU Gumas rekonstruksi sejumlah ruas jalan di Kuala Kurun
Rabu, 16 Oktober 2024 8:23 Wib
Warga Seranau harapkan perbaikan dermaga
Senin, 16 September 2024 19:15 Wib
Perbaikan tembok Lapas Sukamara menjadi prioritas
Jumat, 13 September 2024 6:16 Wib
Bupati Kotim: Perbaikan jembatan Babaung dianggarkan pada APBD perubahan
Minggu, 8 September 2024 21:50 Wib
Deklarasi di Kotim, Koyem-SHD singgung perbaikan jalan Lingkar Selatan
Minggu, 1 September 2024 20:59 Wib
Fraksi Nasdem DPRD Murung Raya dorong perbaikan tata kelola keuangan daerah
Senin, 12 Agustus 2024 14:04 Wib