Pemerintah Seruyan diminta tingkatkan perhatian kepada pesantren

id Pemerintah Seruyan diminta tingkatkan perhatian kepada pesantren,Kuala pembuang,Pondok pesantren,Ponpes,Hari Santri Nasional

Pemerintah Seruyan diminta tingkatkan perhatian kepada pesantren

Kepala SMP Yayasan Pondok Pesantren Asseruyaniyyah Akhmad Syukhtie (Foto Antara Kalteng / Muhammad Arif Hidayat)

Kuala Pembuang (Antaranews Kalteng) - Pemerintah Kabupaten Seruyan, Kalimantan Tengah, diminta lebih memerhatikan kondisi dan perkembangan pesantren yang ada di daerah itu karena keberadaannya juga berkontribusi terhadap masyarakat dan daerah.

"Wajar jika pemerintah kabupaten lebih memprioritaskan sekolah umum karena statunya negeri. Namun kami berharap porsi yang diberikan kepada pesantren dapat ditingkatkan sehingga menjadi berimbang," kata Kepala SMP Yayasan Pondok Pesantren Asseruyaniyyah Akhmad Syukhtie di Kuala Pembuang, Selasa.

Menurut Syukgtie, selama ini porsi perhatian yang diberikan pemerintah kabupaten kepada pesantren dirasakan masih kurang jika dibandingkan dengan perhatian pemerintah terhadap sekolah umum.

Peringatan Hari Santri Nasional pada 22 Oktober 2018, diharapkan menjadi momentum kemajuan pesantren yang ada di Seruyan agar dapat bersaing dengan sekolah umum.

Selama ini pesantren cukup kesulitan mengimbangi sekolah umum karena berbagai kendala, seperti keterbatasan sarana dan prasarana, hingga keterbatasan sumber daya manusia yang dimiliki.

Sarana dan prasarana yang perlu penambahan maupun penggantian baru adalah meja dan kursi belajar. Pengelola pesantren ini sudah pernah mengajukan usulan kepada pemerintah kabupaten namun belum dipenuhi.

"Kami sudah mengajukan usulan kepada pemerintah kabupaten, sayangnya selalu mendapatkan jawaban yang sama, yaitu masih akan ditindaklanjuti dan belum bisa dipenuhi sekarang," tuturnya.

Kondisi ini berakibat pada rendahnya minat anak untuk menimba pendidikan di pesantren. Mereka lebih memilih sekolah umum karena sarana dan prasarana yang dimiliki sekolah umum negeri lebih lengkap.

Padahal, bersekolah di pesantren memiliki keunggulan dalam pendidikan karakter dan moral anak. Selain diberikan pendidikan akademik umum sesuai ketentuan dari pemerintah, santri diwajibkan mengikuti kegiatan keagamaan secara rutin seperti membaca Al Quran, belajar bahasa arab serta menulis kaligrafi.

"Melalui bekal pendidikan keagamaan yang kuat, maka karakter dan moral anak diyakini menjadi lebih baik dan siap untuk menyambut masa depan," tutur Akhmad kepada Antara Kalteng.

Salah seorang warga Seruyan Radianoor mengatakan, pendidikan di pesantren tidak kalah dibandingkan sekolah umum. Bahkan memiliki nilai lebih karena porsi untuk pendidikan agama jauh lebih banyak.

"Sejak dini, anak seharusnya mendapatkan pendidikan keagamaan agar pada saat dewasa ia memiliki karakter dan moral yang baik sehingga dapat membentengi dirinya dari berbagai macam hal negatif," ungkapnya.

Dia pun berharap agar pesantren yang ada di Seruyan dapat tumbuh dan berkembang menjadi lebih besar, seperti pesantren yang ada di Jawa yang memiliki standar pendidikan internasional. Pemerintah kabupaten pun diminta dapat lebih perhatian terhadap perkembangan sekolah pesantren di daerahnya.