Ustadz dan Ustadzah harus memiliki standarisasi mengajar Al-quran, kata Wabup Bartim
Semuanya nanti akan bermuara pada ikhtiar untuk menciptakan generasi yang Taqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa
Tamiang Layang (Antaranews Kalteng) - Wakil Bupati Barito Timur, Kalimantan Tengah, Habib Said Abdul Saleh Al Qadry meminta Ustadz dan Ustadzah harus memiliki standarisasi dalam mengajar Al-quran.
"Melalui pelatihan ini mudah-mudahan standarisasi itu bisa terlaksana, terutama dalam mengajar tilawatil Qur'an," kata Habib Saleh kepada Antara Kalteng usai membuka pelatihan Ustadz dan Ustadzah se-Kabupaten Bartim di Tamiang Layang, Selasa.
Menurut dia, para ustadz dan ustadzah yang mengikuti pelatihan itu dilatih untuk memiliki standarisasi dalam mengajar, khususnya tilawatil Qur’an.
Para peserta yang sudah memiliki pengetahuan atau ilmu dan standar mengajat tilawatil Qur'an diharapkan bisa menerapkan kepada santriwan-santriwati.
Kegiatan belajar mengajar pun diharapkan bisa lebih menarik serta memberi inspirasi-inspirasi bagi anak-anak. Pelatihan itu juga untuk menarik minat anak-anak agar mau ikut belajar Al Qur'an dan maknanya, serta menjadikan generasi yang taqwa.
"Semuanya nanti akan bermuara pada ikhtiar untuk menciptakan generasi yang Taqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa," kata Habib Saleh.
Menciptakan generasi yang taqwa sama halnya dengan membentengi generasi penerus bangsa dari faham-faham radikalisme dan bahaya lainnya. Untuk itu, diminta pengajaran di TPA bisa menciptakan pembinaan untuk menjadikan anak sholih dan sholihat.
"TPA adalah bagian terpenting dalam proses pendidikan anak-anak," kata Habib Saleh.
Habib Saleh mewakil Bupati Ampera AY Mebas membuka secara resmi pelatihan Ustadz dan Ustadzah yang dilaksanakan di aula Hotel Ade Tamiang Layang selama beberapa hari.
Dalam kegiatan itu dihadiri ratusan peserta dari 10 kecamatan dan tamu undangan sari unsur FKPD dan kepala SOPD se Bartim, serta Kepala Kantor Kementerian Agama setempat.
"Melalui pelatihan ini mudah-mudahan standarisasi itu bisa terlaksana, terutama dalam mengajar tilawatil Qur'an," kata Habib Saleh kepada Antara Kalteng usai membuka pelatihan Ustadz dan Ustadzah se-Kabupaten Bartim di Tamiang Layang, Selasa.
Menurut dia, para ustadz dan ustadzah yang mengikuti pelatihan itu dilatih untuk memiliki standarisasi dalam mengajar, khususnya tilawatil Qur’an.
Para peserta yang sudah memiliki pengetahuan atau ilmu dan standar mengajat tilawatil Qur'an diharapkan bisa menerapkan kepada santriwan-santriwati.
Kegiatan belajar mengajar pun diharapkan bisa lebih menarik serta memberi inspirasi-inspirasi bagi anak-anak. Pelatihan itu juga untuk menarik minat anak-anak agar mau ikut belajar Al Qur'an dan maknanya, serta menjadikan generasi yang taqwa.
"Semuanya nanti akan bermuara pada ikhtiar untuk menciptakan generasi yang Taqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa," kata Habib Saleh.
Menciptakan generasi yang taqwa sama halnya dengan membentengi generasi penerus bangsa dari faham-faham radikalisme dan bahaya lainnya. Untuk itu, diminta pengajaran di TPA bisa menciptakan pembinaan untuk menjadikan anak sholih dan sholihat.
"TPA adalah bagian terpenting dalam proses pendidikan anak-anak," kata Habib Saleh.
Habib Saleh mewakil Bupati Ampera AY Mebas membuka secara resmi pelatihan Ustadz dan Ustadzah yang dilaksanakan di aula Hotel Ade Tamiang Layang selama beberapa hari.
Dalam kegiatan itu dihadiri ratusan peserta dari 10 kecamatan dan tamu undangan sari unsur FKPD dan kepala SOPD se Bartim, serta Kepala Kantor Kementerian Agama setempat.