Ribuan ikan Patin dan Nila di kolam penggangga DKP mulai dipanen
Palangka Raya (Antaranews Kalteng) - Ribuan ekor ikan Patin dan Nila yang dipelihara di kolam penyangga milik Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Kalimantan Tengah mulai dipanen, dan akan segera dipasarkan di pasar penyeimbang.
Ikan Patin yang akan dipanen sebanyak 6.000 ekor dengan berat diperkirakan berkisar 1,5 ton, dan ikan Nila 6.000 ekor seberat 1,4 ton, kata Kepala DKP Provinsi Kalteng Darliansjah saat memimpin pemanenan di Tangkiling Kota Palangka Raya, Jumat.
"Panen yang sedang kami lakukan ini merupakan siklus pertama dari enam kolam. Bibit ikan Patin yang telah disebar kan sebanyak 12 ribu ekor, dan ikan Nila 14 ribu ekor. Jadi, kami akan memanen ikan Patin dan Nila sampai akhir tahun, dan dipasarkan di Pasar Penyeimbang," tambahnya.
Dia pun memastikan harga ikan Patin dan Nila hasil panen DKP Kalteng, yang nantinya dijual di Pasar Penyeimbang, relatif lebih murah. Sebab, keberadaan kolam penyangga bukan untuk mencari keuntungan, melainkan bertujuan menstabilkan harga ikan di pasaran.
Darliansjah mengatakan terbentuknya kolam penyangga berdasarkan peraturan Gubernur nomor 10 tahun 2015 tentang Pedoman Pengendalian Inflasi Provinsi Kalteng. Pergub itu bertujuan mewujudkan stabilitas harga dalam rangka mendorong pertumbuhan ekonomi daerah yang berkelanjutan, sekaligus meningkatkan kesejahteraan.
"Jadi, kolam penyangga yang berada di Tangkiling ini melakukan pembesaran, dan nantinya dijual di pasar penyeimbang maupun pedagang ikan dengan harga pokok saja. Tentunya dengan harapan harga ikan bisa stabil. Inflasi di Kalteng pun bisa lebih stabil," beber dia.
Kepala DKP Kalteng itu mengakui Gubernur Sugianto Sabran selalu mengingatkan pihaknya agar sungguh-sungguh mengelola kolam penyangga. Bahkan, Gubernur menginginkan keberadaan kolam penyangga menjadi motivasi sekaligus penyemangat bagi masyarakat untuk ikut membudidayakannya.
Dia mengatakan sampai sekarang ini pasokan ikan di Kalteng masih cukup banyak didatangkan dari provinsi lain. Kondisi tersebut sangat baik jika dimanfaatkan masyarakat dalam meningkatkan perekonomian.
"Kami pun sudah membuat berbagai program agar banyak masyarakat di Kalteng mau membudidayakan ikan. Pendampingan terhadap yang sudah membudidayakan ikan pun akan terus kami lakukan dan tingkatkan," demikian Darliansjah.
Ikan Patin yang akan dipanen sebanyak 6.000 ekor dengan berat diperkirakan berkisar 1,5 ton, dan ikan Nila 6.000 ekor seberat 1,4 ton, kata Kepala DKP Provinsi Kalteng Darliansjah saat memimpin pemanenan di Tangkiling Kota Palangka Raya, Jumat.
"Panen yang sedang kami lakukan ini merupakan siklus pertama dari enam kolam. Bibit ikan Patin yang telah disebar kan sebanyak 12 ribu ekor, dan ikan Nila 14 ribu ekor. Jadi, kami akan memanen ikan Patin dan Nila sampai akhir tahun, dan dipasarkan di Pasar Penyeimbang," tambahnya.
Dia pun memastikan harga ikan Patin dan Nila hasil panen DKP Kalteng, yang nantinya dijual di Pasar Penyeimbang, relatif lebih murah. Sebab, keberadaan kolam penyangga bukan untuk mencari keuntungan, melainkan bertujuan menstabilkan harga ikan di pasaran.
Darliansjah mengatakan terbentuknya kolam penyangga berdasarkan peraturan Gubernur nomor 10 tahun 2015 tentang Pedoman Pengendalian Inflasi Provinsi Kalteng. Pergub itu bertujuan mewujudkan stabilitas harga dalam rangka mendorong pertumbuhan ekonomi daerah yang berkelanjutan, sekaligus meningkatkan kesejahteraan.
"Jadi, kolam penyangga yang berada di Tangkiling ini melakukan pembesaran, dan nantinya dijual di pasar penyeimbang maupun pedagang ikan dengan harga pokok saja. Tentunya dengan harapan harga ikan bisa stabil. Inflasi di Kalteng pun bisa lebih stabil," beber dia.
Kepala DKP Kalteng itu mengakui Gubernur Sugianto Sabran selalu mengingatkan pihaknya agar sungguh-sungguh mengelola kolam penyangga. Bahkan, Gubernur menginginkan keberadaan kolam penyangga menjadi motivasi sekaligus penyemangat bagi masyarakat untuk ikut membudidayakannya.
Dia mengatakan sampai sekarang ini pasokan ikan di Kalteng masih cukup banyak didatangkan dari provinsi lain. Kondisi tersebut sangat baik jika dimanfaatkan masyarakat dalam meningkatkan perekonomian.
"Kami pun sudah membuat berbagai program agar banyak masyarakat di Kalteng mau membudidayakan ikan. Pendampingan terhadap yang sudah membudidayakan ikan pun akan terus kami lakukan dan tingkatkan," demikian Darliansjah.