Daging ayam beku mulai dijual di Kalteng
Program itu bertujuan menyediakan dan menstabilkan harga daging ayam ras, khususnya menjelang hari besar keagamaan
Palangka Raya (Antaranews Kalteng) - Tim Penanggulangan Inflasi Daerah Kalimantan Tengah meluncurkan program pembentukan supply chain daging ayam beku, sebagai solusi ketersediaan pasokan dan stabilitas harga daging ayam ras.
Selama ini harga komoditas daging ayam ras paling tidak stabil dan sering menjadi penyumbang inflasi di provinsi ini, kata Wakil Gubernur Kalteng Habib Said Ismail saat memimpin peluncuran daging ayam ayam beku di Rumah Pangan Kita (RPK) Bulog Kalteng, Palangka Raya, Selasa.
"Jadi, pada saat high level meeting TPID Kalteng, disepakati program daging ayam beku. Program itu bertujuan menyediakan dan menstabilkan harga daging ayam ras, khususnya menjelang hari besar keagamaan," ucapnya.
Selain menyediakan dan menstabilkan harga daging ayam ras, keberadaan program tersebut juga membantu sekaligus memberdayakan peternak lokal. Sebab, daging ayam beku tersebut dipasok langsung oleh peternak lokal.
Orang nomor dua di provinsi berjuluk Bumi Tambun Bungai-Bumi Pancasila itu memastikan, daging beku yang sudah mulai dijual di sejumlah pasar moderen dan RPK milik Bulog Kalteng, tetap memperhatikan prinsip ASUH (aman, sehat, utuh, dan halal).
"Saya berharap program daging ayam beku dapat terus berjalan secara berkesinambungan, sampai Kalteng bisa secara mandiri memproduksi daging ayam ras. Jika memungkinkan, Kalteng menjadi sentra produksi daging ayam beku regional Kalteng," kata Ismail.
Peluncuran program pembentukan supply chain daging ayam beku tersebut turut dihadiri Kepala BI perwakilan Kalteng Wuryanto, Kepala Bulog Divren Kalteng Faisal, dan sejumlah organisasi perangkat daerah yang tergabung di TPID Kalteng.
Pada kesempatan itu, BI Perwakilan Kalteng menyumbang 10 lemari pendingin kepada asosiasi RPK Kalteng, Penandatanganan nota kesepakatan antara Bulog Divre Kalteng dengan RPA Fareez terkait perjanjian Kerjasama daging beku.
Selama ini harga komoditas daging ayam ras paling tidak stabil dan sering menjadi penyumbang inflasi di provinsi ini, kata Wakil Gubernur Kalteng Habib Said Ismail saat memimpin peluncuran daging ayam ayam beku di Rumah Pangan Kita (RPK) Bulog Kalteng, Palangka Raya, Selasa.
"Jadi, pada saat high level meeting TPID Kalteng, disepakati program daging ayam beku. Program itu bertujuan menyediakan dan menstabilkan harga daging ayam ras, khususnya menjelang hari besar keagamaan," ucapnya.
Selain menyediakan dan menstabilkan harga daging ayam ras, keberadaan program tersebut juga membantu sekaligus memberdayakan peternak lokal. Sebab, daging ayam beku tersebut dipasok langsung oleh peternak lokal.
Orang nomor dua di provinsi berjuluk Bumi Tambun Bungai-Bumi Pancasila itu memastikan, daging beku yang sudah mulai dijual di sejumlah pasar moderen dan RPK milik Bulog Kalteng, tetap memperhatikan prinsip ASUH (aman, sehat, utuh, dan halal).
"Saya berharap program daging ayam beku dapat terus berjalan secara berkesinambungan, sampai Kalteng bisa secara mandiri memproduksi daging ayam ras. Jika memungkinkan, Kalteng menjadi sentra produksi daging ayam beku regional Kalteng," kata Ismail.
Peluncuran program pembentukan supply chain daging ayam beku tersebut turut dihadiri Kepala BI perwakilan Kalteng Wuryanto, Kepala Bulog Divren Kalteng Faisal, dan sejumlah organisasi perangkat daerah yang tergabung di TPID Kalteng.
Pada kesempatan itu, BI Perwakilan Kalteng menyumbang 10 lemari pendingin kepada asosiasi RPK Kalteng, Penandatanganan nota kesepakatan antara Bulog Divre Kalteng dengan RPA Fareez terkait perjanjian Kerjasama daging beku.