Pria berkebutuhan khusus ditemukan tewas membusuk di semak-semak

id Palangka Raya,Pria berkebutuhan khusus ditemukan tewas di semak-semak,tewas di semak-semak,Pria berkebutuhan khusus ditemukan tewas membusuk di semak-

Pria berkebutuhan khusus ditemukan tewas membusuk di semak-semak

Penemuan jasad seorang pria berkebutuhan khusus di kawasan Jalan RTA Milono Komplek Perumahan Bama Raya dengan kondisi yang sudah membusuk di semak-semak yang berisi air, Jumat (7/12/18). (Foto Istimewa).

Palangka Raya (Antaranews Kalteng) - Warga yang bermukim di kawasan Jalan RTA Milono Komplek perumahan Bama Raya, Kota Palangka Raya Kalimantan Tengah mendadak heboh setelah menemukan seorang mayat pria yang tenggelam di semak-semak dengan kondisi tanpa menggunakan pakaian sekitar kurang lebih pukul 17.30 WIB.  

Kapolsek Pahandut AKP Sony Rizky Anugrah melalui Kanit Reskrim Ipda Rahis Fadillah mengatakan, jasad seorang manusia tersebut diketahui bernama Santo Herman Karim (28) warga Komplek Perumahan Bama Raya yang menghilang sejak hari Kamis (6/12/18) dan ditemukan hari Jumat (7/12/18) malam di kawasan perumahan tersebut.

"Saat dilakukan visum di bagian luar jasad Santo Karim di RSUD dr. Doris Sylvanus Palangka Raya tidak ada ditemukan tanda-tanda kekerasan dan belum diketahui meninggalnya disebabkan karena apa, yang jelas posisi korban berada di dalam air di semak-semak," kata Rahis. 

Dia menjelaskan, berdasarkan keterangan ibu almarhum bahwa pihak keluarga sudah melakukan upaya pencarian terhadap anaknya itu di sekitar komplek serta ke beberapa tempat. Tidak hanya itu usaha menyebarkan wajah dan identitas anaknya juga disebarkan melalui media sosial pribadinya, tetapi juga tidak ditemukan.  

Alangkah terkejutnya ketika ditemukan warga, anak kesayangannya yang mengalami berkebutuhan khusus tersebut sudah tidak bernyawa lagi.  

"Kalau menurut pemeriksaan dokter forensik  dr. Doris Sylvanus Palangka Raya jasadnya sudah meninggal kurang lebih tiga hari, karena sudah mengeluarkan aroma bau busuk dan kulitnya sudah terkelupas," bebernya.  

Rahis mengatakan, pihaknya juga akan melakukan pemeriksaan serta menyelidiki kasus tersebut, guna mengetahui apa penyebab kematian pria berkebutuhan khusus itu.  

"Penyelidikan tetap kami lakukan guna memastikan apa penyebab yang bersangkutan meninggal dengan kondisi seperti itu," jelas perwira berpangkat balok satu tersebut.  

Sementara itu orang tua almarhum yang bernama Budi (48) mengakui bahwa anaknya itu masih berstatus menjadi siswa Sekolah Luar Biasa (SLB) disalah satu Kota Palangka Raya dan sudah tak diketahui kabarnya dari kemarin hingga akhirnya ditemukan sudah meninggal dunia.

"Iya, anak saya masih berstatus siswa SLB di Palangka Raya dan ditemukan sudah meninggal disemak-semak. Padahal biasanya dia tidak jauh dari rumah kalau hendak main-main di luar rumah. Jujur, saya tidak menyangka atas kejadian ini,” tuturnya dengan nada sedih. 

Berdasarkan pantauan di lapangan, jenazah sudah mengeluarkan aroma tidak sedap, bahkan kulit kaki dan tubuhnya sudah terkelupas. 

Bahkan isak tangis keluarga pun pecah saat melihat kondisi almarhum seperti itu. Kemudian kasus penemuan mayat tersebut,  kini sudah ditangani petugas kepolisian setempat guna ditindak lanjuti.