Tempat wisata di daerah ini disarankan dikelola swasta

id wisata barito utara,objek wisata barito utara disarankan dikelola swasta,dinas pariwisata barut,ketua dprd barito utara,pariwisata barito utara

Tempat wisata di daerah ini disarankan dikelola swasta

Ketua DPRD Barito Utara Set Enus Y Mebas. (Ist)

Muara Teweh (Antaranews Kalteng)- Ketua DPRD Kabupaten Barito Utara, Set Enus Y Mebas menyarankan kepada pemerintah kabupaten setempat agar pengelolaan tempat-tempat wisata di darah ini dikelola atau dikontrakan kepada pihak swasta.

Untuk memajukan tempat-tempat wisata di daerah ini, maka untuk pengelolaannya agar dikontrakan ke pihak ketiga, baik kepada perusahaan daerah maupun perusahaan-perusahaan berbentuk CV atau PT, kata Set Enus di Muara Teweh, Kamis.

"Kita sudah pernah menyarankan masalah ini kepada Pemkab Barito Utara. Disamping daerah bisa memperPendapatan Asli Daerah (PAD) dari pihak swasta yang mengelolanya, fasilitas sarana dan prasarana yang ada di lokasi tempat wisata juga akan lebih terawat," tambahnya.

Hal ini, kata Set Enus, sama seperti tempat-tempat wisata yang ada di luar daerah dan salah satu yang sudah berjalan di daerah ini adalah Water Boom Muara Teweh, yang saat ini pengelolaannya dilakukan pihak swasta.

"Dari hasil pihak ketiga ini, Pemkab Barito Utara bisa memperPAD. Sementara untuk menarik minat masyarakat berkunjung, pihak swasta selaku pengelola bisa mencari ide, misalnya dengan mengadakan acara-acara hiburan, atau menambah lagi fasilitas (taman bermain- red) untuk menambah minat masyarakat untuk berkunjung," katanya.

Sementara itu, pantauan wartawan di waktu liburan awal tahun atau tanggal 1 Januari 2019, banyak warga Barito Utara untuk berpiknik bersama ke tempat-tempat wisata di daerah ini. Sejumlah tempat wisata unggulan di daerah ini, seperti Bumi Perkemahan Panglima Batur Desa Trahean dan DAM Trinsing Kecamatan Teweh Sekatan serta Air Terjun Jantur Doyan Kecamatan Lahei dipadati para pengunjung.

Salah satu tempat wisata yang menjadi favorit masyarakat berpiknik adalah Buper Panglima Batur. Di tempat itu banyak warga yang datang bersama dengan keluarganya untuk berkumpul dibawah pohon-pohon rindang, melakukan berbagai aktivitas, baik bermain, membakar ikan dan lainnya.

Namun lokasi yang menjadi favorit ini masih dikeluhkan warga, khususnya masalah tidak adanya air di dalam toilet dan kran air yang mati serta rusak. 

"Tempat wisata ini bagus, tapi sayang di toiletnya tidak tersedia air untuk para pengunjung yang datang," ucap Alwandi salah seorang warga yang berkunjung ke Buper di libur awal tahun 2019 itu.