Tamiang Layang (Antaranews Kalteng) - Pemerintah Kabupaten Barito Timur, Kalimantan Tengah melalui Dinas Pertanian menggandeng Kontak Tani dan Nelayan Andalan (KTNA) setempat mendorong dan memotivasi warga setempat menanam bawang merah.
Kepala Dinas Pertanian Barito Timur Riza Rahmadi dihubungi dari Tamiang Layang, Minggu, mengatakan produksi bawang merah saat ini masih relatif kecil, sehingga perlu terus didorong agar masyarakat mau mengembangkan budidaya tanaman tersebut.
"Kami bersama KTNA akan mendorong masyarakat untuk bertanam bawang merah. Sebab tanaman bawang merah cukup menjanjikan juga dapat menumbuhkan ekonomi masyarakat," tambahnya.
Dua desa di Kecamatan Paju Epat yakni Desa Murutuwu dan Desa Trans Siong akan diupayakan menjadi sentra penghasil komoditias bawang merah.
Dijelaskan Riza, masa tanam bawang merah di Kecamatan Paju Epat telah berusia 30 hari setelah masa tanam. Artinya, bisa dipastikan bahwa pada bulan Januari 2019 ini akan dilakukan panen bawang merah.
Saat ini, permintaan pasar terhadap komoditas bawang merah masih tinggi dengan prediksi hingga 60 hari kedepan. Jika bisa memenuhi pasaran maka akan mendongkrak pendapatan ekonomi masyarakat selaku petani bawang merah.
Sekretaris KTNA Barito Timur Arbahawino menerangkan, saat ini pasokan bawang merah masih dari luar daerah. Hal ini menyebabkan harga bawang tidak stabil karena ketergantungan.
Untuk itu KTNA juga ingin mendorong petani mengembangkan tanaman bawang merah. Minimal bisa memenuhi ketersedian bawang merah pasar-pasar di wilayah Barito Timur.
"Kita sudah melihat sendiri potensi pengembangan tanaman bawang merah di Kabupaten Barito Timur. Hasilnya sangat cukup bagus dan cocok sekali dikembangkan di lahan-lahan kering seperti di kecamatan Paju Epat," ungkapnya.
Namun pada umumnya petani di Kecamatan Paju Epat kebanyakan menggeluti usaha pertanian perkebunan saja, belum terarah ke komoditas bawang merah.
Perlu upaya besar dan maksimal dari KTNA Barito Timur untuk mendorong petani bisa mengembangkan tanaman bawang merah. Minimal pasokan bawang merah tidak lagi dari luar daerah, tetapi dari lokal.
"Kami yakin produksi bawang merah bisa menjadikan andalan ekonomi petani, karena permintaan pasar relatif tinggi. Dengan tidak dipasok dari luar, memungkinkan akan mengurangi ketergantungan dan inflasi Kabuupaten Barito Timur," kata Arbahawino.
Berita Terkait
Dinas Kesehatan Barito Utara periksa kebugaran 145 JCH
Sabtu, 4 Mei 2024 16:50 Wib
Sekretariat DPRD Barito Utara terima kunker DPRD HSU bahas BLUD
Jumat, 3 Mei 2024 20:06 Wib
Tiga ormas di Barut dukung Akhmad Gunadi sebagai bakal calon bupati
Jumat, 3 Mei 2024 19:37 Wib
BPJS Ketenagakerjaan Barito Utara bagikan sembako di Hari Buruh
Jumat, 3 Mei 2024 17:48 Wib
Pj Bupati Barut terima penghargaan dari Menteri Dikbudristek
Jumat, 3 Mei 2024 16:42 Wib
KPU plenokan perolehan kursi dan calon terpilih DPRD Bartim Pemilu 2024
Jumat, 3 Mei 2024 12:54 Wib
Terdata 140 akun aktif pelamar PPS di KPU Bartim
Jumat, 3 Mei 2024 6:07 Wib
Distan Bartim optimalkan lahan rawa dukung pencapaian ketahanan pangan
Jumat, 3 Mei 2024 5:33 Wib