Jakarta (Antaranews Kalteng) - Setelah sekian lama kasus pelanggaran keuangan Carlos Ghosn bergulir di Jepang, Renault meminta segera digelar pertemuan manajemen perusahaan untuk segera melengserkan dan mencari pengganti Ghosn sebagai ketua dan CEO Renault, langkah yang mungkin sudah bisa meredakan ketegangan dengan mitra aliansinya, Nissan.
Tiga sumber mengatakan bahwa pada pada Kamis (24/1) bahwa dewan direksi Renault akan mempertimbangkan untuk mengusulkan bos Michelin, di mana Jean-Dominique Senard menjadi kandidat kuat untuk menggantikan posisi Ghosn, sedangkan Thierry Bollore akan diangkat menjadi CEO, demikian dilansir Reuters, Rabu.
Renault telah mengkonfirmasi adanya pertemuan darurat dengan para dewan direksi dan komisaris hari Kamis mendatang, kendati demikian, seorang juru bicara tidak menanggapi pertanyaan tentang agendanya atau penggantian Ghosn.
Keputusan itu dilambil setelah dua bulan penangkapan Ghosn pada 19 November lalu dan pemecatan cepat sebagai ketua Nissan, hal ini mengingatkan kemitraan pada dua dasawarsa sebagai pemimpin pembuat mobil global, menyusul akuisisi Renault atas Nissan yang nyaris bangkrut pada tahun 1999.
Ghosn telah dituduh gagal mengungkapkan lebih dari 80 juta dolar AS dalam kompensasi tambahan Nissan untuk 2010-2018 bahwa ia telah diatur untuk dibayar kemudian. Direktur Nissan Greg Kelly dan perusahaan itu sendiri juga telah didakwa.
Kedua pria itu menyangkal perjanjian pembayaran yang ditangguhkan itu ilegal atau perlu diungkapkan. Ghosn juga membantah pelanggaran terpisah atas biaya kepercayaan atas kerugian investasi pribadi yang ditransfernya sementara waktu ke Nissan pada tahun 2008. Nissan mengatakan telah menangani masalah ini dengan serius dan berjanji untuk meningkatkan tata kelola perusahaan.
Ghosn kini telah setuju untuk mengundurkan diri dari Renault, tiga sumber yang akrab dengan masalah tersebut mengatakan kepada Reuters - tetapi hanya pemerintah Prancis, pemegang saham terbesarnya, menyerukan perubahan kepemimpinan dan permintaan uang jaminannya ditolak oleh pengadilan Jepang.
Senard yang kini berusia 65 tahun, menghadapi tugas langsung hubungan yang menenangkan Nissan, yang 43,4 persennya dimiliki oleh Renault. Sejak penangkapan Ghosn, CEO Nissan Hiroto Saikawa telah berusaha melemahkan kendali Renault dan menolak upayanya untuk mencalonkan direksi baru ke dewan produsen mobil Jepang itu.