Muara Teweh (Antaranews Kalteng)-Sebanyak 35 pedagang pakaian, klontongan dan aksesoris eks Pasar Pendopo Muara Teweh yang menggelar dagangannya dilokasi parkiran bongkar muat mendatangi DPRD Barito Utara, Kalteng, terkait rencana pemerintah daerah merelokasi mereka kelokasi pasar sementara tepatnya di lapangan hijau yang telah selesai dibangun.
Para pedagang yang berjumlah sebanyak 35 orang tersebut dipindahkan ke depan lokasi Waterfront City (WFC) tepatnya dibelakang bangunan para pedagang sembako, kata salah seorang perwakilan dari para pedagang eks pasar Pendopo, H Pandi di Muara Teweh, Rabu.
"Kita meminta pemerintah daerah melalui dinas terkait agar bisa menertibkan bangunan atau kios-kios yang besar-besar agar bisa di perkecil sesuai dengan ukuran yang telah ditentukan oleh pemerintah. Jadi kita pedagang yang berjumlah 35 orang ini bisa menempati tempat tersebut," kata H Pandi didalam rapat hearing yang dipimpin Ketua DPRD Barito Utara Set Enus Y Mebas didampingi Waket I Hj Mery Rukaini, Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian H Hajrannor, Asisten Perekonomian dan Pembangunan Jufriansyah dan angota DPRD, perwakilan pedagang eks Pendopo dan undangan lainnya.
Ia juga mengatakan bahwa pihaknya siap untuk membangun sendiri bangunan yang ada dengan mengunakan dana pribadi dan tanpa merusak bangunan WFC.
"Kami siap membangun kios atau lapak untuk kami berdagang dengand ana pribadi tanpa ada merusak bangunan WFC," pintanya.
Sementara, Burhanudin juga mengaku, selama hampir satu bulan berjualan di pasar sementara yang berlokasi dilapangan hijau sepi dari pengunjung.
"Kita tidak menolak namun intinya kita meminta kepada para pedagang yang ada namanya terdaftar di pasar sementara juga harus berjualan dilokasi lapangan hijau," kata Burhanudin.
Ia juga menambahkan, untuk jalan yang berada didaerah pasar sementara (lapangan hijau) tersebut terlalu becek apabila turun hujan, karena apabila jalan menuju ke dalam pasar tersebut becek tidak mungkin ada pembeli yang mau datang.
Menangapi hal tersebut Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustian Barito Utara Hajrannor mengatakan bahwa permasalahan yang ada dikawasan parkir bukan hanya 35 orang akan tetapi jumlah pedagangnya ada 61 orang.
Kemudian kelontongan ada 27 dan aksesoris ada 17 orang dengan total 105 orang pedagang. Untuk lokasi pasar di lapangan hijau sebenarnya cukup untuk mengakomodir para pedagang sesuai dengan zonasinya.
"Namun, kalau kita full kan semua untuk para pedagang yang jumlahnya hampir 500 lebih, yang kemudian menjadi 300 berdasarkan hasil verifikasi, dan apa yang menjadi keinginan para pedagang agar semuanya berjualan di lapangan hijau itu tidak akan mampu.Tetapi masalah mau dikumpulkan dimana itu tergantung pimpinan ( bupati), saya selaku Kepala Dinas hanya mengikuti, apabila Bupati maunya di mana kita hanya mengikuti sesuai dengan tugas yang di berikan," ujar Hajrannor.
Berita Terkait
Indodax kuasai 33 persen pangsa pasar kripto Indonesia
Jumat, 29 Maret 2024 11:06 Wib
Pedagang musiman di Sampit raup untung jutaan rupiah selama Ramadhan
Minggu, 24 Maret 2024 5:33 Wib
PLN bantu pelaku usaha di Gunung Mas perluas jangkauan pasar
Minggu, 24 Maret 2024 5:16 Wib
Dinkes Bartim periksa sejumlah makanan dan minuman di Pasar Ramadhan
Kamis, 21 Maret 2024 7:42 Wib
Pemkab Barito Utara dukung pemprov laksanakan Pasar Penyeimbang
Selasa, 19 Maret 2024 20:43 Wib
Bantu masyarakat, Pemkab Kapuas gelar Gerakan Pangan Murah
Selasa, 19 Maret 2024 6:23 Wib
Legislator apresiasi Pemkab Kapuas gratiskan lapak Pasar Ramadhan
Senin, 18 Maret 2024 23:59 Wib
Pemprov Kalteng bantu penuhi kebutuhan pangan masyarakat saat Ramadhan
Sabtu, 16 Maret 2024 20:07 Wib