Orangutan masuk desa di pedalaman Barito Utara [VIDEO]

id orangutan di barito utara,orangutan di lampeong,bosf nyaru menteng,bksda kalteng

Orangutan masuk desa di pedalaman Barito Utara [VIDEO]

Orangutan yang berada di Desa Lampeong Kecamatan Gunung Purei, Selasa. (Jurnalisme warga)

Muara Teweh (ANTARA) - Seekor orangutan (Pongo pygmaeus) yang diperkirakan jenis kelamin jantan diduga tersesat dan masuk kampung di wilayah Desa Lampeong I Kecamatan Gunung Purei Kabupaten Barito Utara, Kalimantan Tengah.

"Pada sore tadi orangutan tersebut sudah kembali naik pohon sebagai tempat tidurnya di kawasan Desa Lampeong I," kata anggota Tim WRU Wildlife Rescue unit Seksi Konservasi Wilayah III Muara Teweh Badan Konservasi Sumber Daya Alam Kalteng, Perdi saat berada di Desa Lampeong Kecamatan Gunung Purei dihubungi dari Muara Teweh, Selasa malam.

Orangutan yang terlihat sudah tua dan punya jipet (pipi yang menggalambir) ini diketahui warga setempat masuk desa pada Selasa (4/3) pagi sekitar pukul 08.00 WIB.


Baca juga: Orangutan masuk Desa Lampeong dilepasliarkan di Hutan Lindung Gunung Lumut

Binatang primata menjadi tontonan masyarakat setempat karena sudah tua sehingga banyak aktif di bawah, kecuali kalau sudah malam atau mau tidur baru naik ke atas pohon.

"Saat kami datang pada sore hari, orangutan ini sudah berada di atas pohon, namun berdasarkan keterangan warga binatang ini diperkirakan sudah tua," katanya.

 
Orangutan jadi tontonan masyarakat di Desa Lampeong Kecamatan Gunung Purei, Selasa. (Jurnalisme warga)

Rencananya Rabu besok pagi orangutan tersebut di evakuasi oleh tim dari Borneo Orangutan Survival Foundation (BOSF) Nyaru Menteng Palangka Raya, kedatangan organisasi yang memang khusus menangani orangutan ini akan membawa orangutan itu ke kawasan program reintroduksi orangutan Kalteng.

"Malam ini mereka berangkat dari Palangka Raya menuju Muara Teweh kemudian melanjutkan perjalanan menuju Desa Lampeong yang perkirakan dinihari nanti sudah sampai di desa tersebut.Pagi harinya akan mengevakuasi orangutan itu," kata Perdi.

Orangutan itu diperkirakan berasal dari kawasan hutan di perbatasan Kecamatan Gunung Purei Kabupaten Barito Utara, Kalteng dengan Kabupaten Kutai Barat, Kalimantan Timur yang hutannya sudah mulai habis untuk kegiatan tambang dan perkebunan sawit.