Begini klarifikasi Legislator terkait cuitannya di medsos yang viral tentang wartawan

id DPR RI,Legislator Kalteng,Agati Sulie

Begini klarifikasi Legislator terkait cuitannya di medsos yang viral tentang wartawan

Legislator asal Kalimantan Tengah Hj Agati Sulie Mahyudin (Istimewa)

Saya mohon maaf kalau itu menyinggung perasaan kawan-kawan media...

Palangka Raya (ANTARA) - Cuitan legislator asal Kalimantan Tengah Agati Sulie Mahyudin tentang wartawan menjadi viral beberapa waktu lalu, karena dianggap sebagian orang sangat tidak menghormati profesi dari insan pers tersebut.

Adapun cuitan yang secara tiba-tiba viral dan dibahas melalui media sosial tersebut adalah ketika yang bersangkutan menuliskan kalimat "Yang disana jangan BAPER, yang namanya wartawan itu maju tak gentar membela yang bayar".

Sadar kalimat itu menjadi sebuah permasalahan yang bersangkutan melakukan klarifikasi kepada kawan-kawan pers secara terbuka di Palangka Raya, Sabtu malam, untuk menjelaskan apa alasan sampai kalimat tersebut tertulis di media sosial pribadinya.

"Saya mohon maaf kalau itu menyinggung perasaan kawan-kawan media, tapi sebetulnya tidak ada niatan untuk melecehkan profesi wartawan. Kalimat tersebut sebetulnya ditujukan untuk rekan wartawan yang saat itu sedang mendampingi saya ketika sedang berkampanye untuk pemilihan legislatif mendatang," jelasnya.

Agati mengaku dirinya sangat sering memasang iklan berbayar di beberapa media cetak untuk ucapan selamat, seperti ketika Iidul Fitri, selamat Hari Natal, HUT daerah atau hari kemerdekaan dan yang lainya. Ia juga sering memesan berita advertorial berbayar, yakni tulisan berbentuk iklan dengan kemasan menggunakan teknik penyampaian pesan tertentu, hingga menyerupai sebuah berita khas pada media massa.

Menyikapi status media sosial itu menjadi viral, meski ditengah-tengah kesibukannya melakukan kampanye ia berinisiatif dan menyempatkan diri untuk bertemu serta memberikan penjelasan kepada insan pers agar tidak salah menafsirkan kalimat itu dan menjadi polemik yang berkepanjangan.

"Karena saya dianggap sering menggunakan jasa media massa, salah satu perusahaan pers memberikan bonus untuk peliputan terkait kegiatan politik yang saya lakukan. Jadi kalimat yang namanya wartawan itu maju tak gentar membela yang bayar, adalah terkait saya yang sudah membayar iklan, dan mendapat bonus untuk peliputan kegiatan saya. Melalui kesempatan ini, sekali lagi saya mohon maaf kepada wartawan yang merasa tidak nyaman dengan perkataan itu," jelasnya.

Menanggapi klarifikasi tersebut, Plt Ketua PWI Kalimantan Tengah Sadagori Binti menyayangkan seorang Legislator sempat membuat status di media sosial seperti itu. Meski demikian, setelah mendengar penjelasan yang diberikan hal itu menjadi lumrah dan wajar, apalagi sebetulnya tujuan kalimat tersebut hanya gurauan untuk rekan wartawan yang sedang mendampinginya ketika berkampanye.

"Kami tentu dapat menerima permintaan maaf tersebut, karena yang namanya manusia wajar pernah melakukan khilaf dan salah. Sebagai insan pers, kami juga wajib mengingatkan bahwa tidak semua wartawan membuat sebuah berita karena dibayar. Namun apabila perusahaan media itu adalah bisnis yang juga membutuhkan profit sangat wajar," jelasnya.

Oleh sebab itu, pria yang akrab dipanggil Ririn tersebut meminta kepada rekan-rekan pers agar tidak perlu memperpanjang masalah tersebut, mengingat yang bersangkutan juga telah memberikan klarifikasi dan meminta maaf secara langsung melalui pertemuan tatap muka.

Ririn mengatakan, insan pers dan anggota legislatif itu merupakan rekan kerja, dimana seorang wartawan memerlukan narasumber yang kompeten dalam menyampaikan dan menanggapi informasi serta sebaliknya, dimana legislator juga memerlukan wadah untuk mensosialisasikan kegiatannya dalam memperjuangkan aspirasi konstituennya.

"Sudah seharusnya kita bekerjasama dengan baik, bukan saling menyalahkan dan menjatuhkan. Ketika terjadi salah dan khilaf sudah sewajarnya kita saling mengingatkan, sepanjang itu bukan merupakan pelanggaran hukum dan merugikan orang lain secara fatal," demikian Ririn.

Baca juga: Anggota DPR RI ini sebut usulan pembangun infrastruktur di Kalteng sudah terealisasi