Pengembangan sektor pariwisata di Kotim perlu dukungan investor

id Dprd kabupaten kotawaringin timur,Dprd kotim,Sutik,Pengembangan sektor pariwisata,Pantai ujung pandaran,Ikon patung jelawat,Betang tumbang gagu,Invest

Pengembangan sektor pariwisata di Kotim perlu dukungan investor

Ribuan warga menyaksikan dan mengikuti tradisi Mandi Safar di Sungai Mentaya Sampit. Tradisi budaya ini kini dikemas menjadi suguhan wisata yang menarik. (Foto Antara Kalteng/Norjani)

Sampit (ANTARA) - Anggota Komisi III DPRD Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah Sutik meminta pemerintah kabupaten menggandeng insvestor, agar pengembangan sektor pariwisata dapat dilakukan secara maksimal.

"Kehadiran investor tentu meringankan beban pemkab dalam membiayai maupun mempercepat pengembangan pariwisata," katanya di Sampit, Senin.

Sektor pariwisata di Kotim sangat potensial untuk dikembangkan. Untuk itu pemkab harusnya bisa membuka diri dan melibatkan pihak investor dalam pengembangannya.

Sutik menjelaskan guna menarik minat investor, pemkab harus mampu meyakinkan berbagai pihak jika pariwisata Kotim sangat potensial dan mampu menembus pasar nasional maupun internasional jika dikembangkan dengan baik.

"Kami mendorong agar pemkab terus mengembangkan pariwisata, baik itu yang dibiayai oleh APBD kabupaten, provinsi maupun APBN," jelasnya.

Pemkab juga harus meminta bantuan anggaran pemerintah pusat, sebab jika hanya mengandalkan APBD kabupaten atau provinsi akan sulit mengembangkan pariwisata secara maksimal.

Sutik menyebut, Kotim memiliki sejumlah objek wisata yang sangat potensial untuk dikembangkan lebih baik lagi dan menarik banyak wisatawan untuk berkunjung. Mulai dari wisata alam, hiburan, perbelanjaan, pendidikan, bahkan religi.

"Kami akan membantu secara maksimal sesuai kemampuan dan kewenangannya. Agar pariwisata di Kotim bisa berkembang lebih bagus lagi," ungkapnya.

Adapun objek wisata yang terkenal di Kotim seperti Pantai Ujung Pandaran, Ikon Kota Patung Jelawat, Rumah Betang Tumbang Gagu, hutan Sagonta Kota, susur sungai, kubah di Ujung Pandaran dan lainnya.

Selain itu, juga ada sejumlah agenda pariwisata yang digelar rutin setiap tahunnya, diantaranya Mandi Safar, Tiwah Adat Dayak, Mamapas Lewu maupun Mapakanan Sahur.