Tumbang Tukun terisolir dan tak ada MCK, kata legislator Kalteng

id DPRD Kalimantan Tengah,DPRD Kalteng,anggota komisi c dprd kalteng,elissae lambung,desa terisolir di kalteng

Tumbang Tukun terisolir dan tak ada MCK, kata legislator Kalteng

Anggota DPRD Kalteng Elissae Lambung. (Foto Antara Kalteng/Jaya W Manurung)

Palangka Raya (ANTARA) - Legislator Kalimantan Tengah Elissae Lambung mengaku prihatin dengan kondisi Desa Tumbang Tukun, Kecamatan Pasak Talawang, Kabupaten Kapuas yang sampai sekarang ini masih terisolir dan tidak memiliki MCK (mandi, cuci, kakus).

Ketiadaan MCK tersebut membuat masyarakat yang tinggal di Desa Tumbang Tukun jika ingin membuang air besar harus pergi ke jamban di dekat sungai, kata Elissae di Palangka Raya, Senin.

"Permasalahannya, sungai yang menjadi lokasi jamban tersebut juga sumber air untuk mandi dan aktivitas lainnya masyarakat setempat. Jadi kondisinya benar-benar memprihatinkan," ucapnya.

Ditambah lagi, lanjut dia, apabila ingin ke Desa Tumbang Tukun memerlukan waktu dan biaya yang tidak sedikit. Parahnya lagi, sampai sekarang ini listrik dan jaringan telekomunikasi pun belum ada.

Anggota Komisi C DPRD Kalteng itu mengatakan, masyarakat di desa itu ada menyampaikan permintaan terhada dirinya saat melakukan reses perseorangan. Di mana masyarakat sekitar mengharapkan bantuan closet dan pipa untuk masing-masing kepala daerah.

"Kalau untuk membuat atau membangun MCK, mereka siap saja sendiri-sendiri. Mereka hanya meminta pemerintah membantu closet dan pipa. Jumlah KK di Desa Tumbang Tukun sekitar 150 sampai 200an," kata Elissae.

Baca juga: Pemerintah se-Kalteng diminta bergerak cegah peredaran beras oplosan

Wakil rakyat Kalteng dari daerah pemilihan V meliputi Kabupaten Kapuas dan Pulang Pisau itu menyebut, kondisi yang dialami masyarakat di Desa Tumbang Tukun hampir sama dengan di Masahak, Lapetan, Tumbang Murui, Sai Hanyuk, Petak Putih dan lainnya.

Dia mengatakan di sejumlah desa tersebut sampai sekarang ini kondisi jalan pun rusak parah, belum dialiri listrik dan jaringan telekomunikasi. Alhasil, sejumlah desa tersebut masih layak dianggap terisolir.

"Saya memang sengaja memilih desa-desa yang jauh saat reses perseorangan. Saya ingin melihat sudah seperti apa sebenarnya kondisi desa-desa di Kalteng ini. Ternyata masih banyak yang terisolir. Ini perlu mendapat perhatian Pemprov Kalteng," demikian Elissae.

Baca juga: Aparat kepolisian diminta antisipasi meningkatnya kriminalitas di Kampuri