Ingin kenal lebih dekat, mahasiswa UPR kunjungi Balai Karantina Pertanian Palangka Raya

id UPR ,mahasiswa UPR kunjungi Balai Karantina Pertanian Palangka Raya,Kepala Balai Karantina Pertanian Kelas II Palangka Raya, Parlin Robert Sitanggang

Ingin kenal lebih dekat, mahasiswa UPR kunjungi Balai Karantina Pertanian Palangka Raya

Kepala Balai Karantina Pertanian Kelas II Palangka Raya Parlin Robert Sitanggang (tengah dan 16 mahasiswa-mahasiswi UPR beserta dosen pembimbing foto bersama usai mengunjungi Balai Karantina Pertanian di Palangka Raya, Kamis (11/4/2019). (Foto Antara Kalteng/Anwar S Pandiangan)

Palangka Raya (ANTARA) - Sebanyak 16 orang mahasiswa-mahasiswi beserta dosen pembimbing Jurusan Pertanian Argoteknologi di Universitas Palangka Raya (UPR) Provinsi Kalimantan Tengah, mengunjungi Balai Karantina Pertanian Kelas II Palangka Raya untuk mengenal lebih jauh apa tugas pokok dan fungsi balai karantina tersebut.

"Kita mengapresiasi atas kedatangan 16 mahasiswa-mahasiswi UPR beserta dosen pembimbing, terkait ingin mengenal lebih dekat apa tugas, pokok dan fungsi dari Balai Karantina Pertanian ini," kata Kepala Balai Karantina Pertanian Kelas II Palangka Raya Parlin Robert Sitanggang, Kamis.

Parlin mengatakan bahwa tugas pokok dari Balai Karantina Pertanian ini adalah melaksanakan kegiatan operasional perkarantinaan hewan dan tumbuhan serta pengawasan keamanan hayati hewani dan nabati.

Selanjutnya, untuk fungsinya sebagai penyusun rencana, evaluasi dan pelaporan. Pelaksanaan pemeriksaan, pengasingan, pengamatan, perlakuan, penahanan, penolakan, pemusnahan dan pembebasan media pembawa hama penyakit hewan karantina (HPHK) dan organisme pengganggu tumbuhan karantina (OPTK)

Selain itu, pengelolaan sistem informasi, dokumentasi dan sarana teknik karantina hewan dan tumbuhan serta pelaksanaan pengawasan dan penindakan pelanggaran peraturan perundang-undangan di bidang karantina hewan, tumbuhan dan keamanan hayati hewani dan nabati.

"Hal ini dalam rangka memfasilitasi kegiatan ekspor baik dibidang Crude Palm Oil (CPO), karet, kayu jelutung serta sarang walet dalam membantu menumbuhkan perekonomian masyarakat di Kalteng, agar makmur dan sentosa.

Parlin juga menambahkan, dengan adanya Program Ayo Galakan Ekspor Generasi Milenial Bangsa (Agro Gemilang) dari Kementerian Pertanian Republik Indonesia, kami terus berupaya untuk meningkatkan petani milenial  agar mampu meningkatkan daya saing akses ekspor demi mendukung misi Indonesia menjadi lumbung pangan dunia tahun 2045.

"Kami berharap, dengan kehadiran para mahasiswa-mahasiswi UPR ini mampu merubah mindset untuk menjadi generasi millenial, dan ini kita dukung agar menjadi stimulus bahan dalam memberikan pemahaman bagi para petani handal yang ada di daerah ini dengan berbasis teknologi modern, serta mampu bersaing di pasar global dunia untuk menjadi pemain atau pemeran utama dalam menunjang peningkatan ekspor hasil pertanian mereka," kata pria kelahiran Medan itu.

Baca juga: Luar biasa, Kalteng hasilkan 150 ton sarang walet setiap tahun

Dalam kesempatan tersebut, pihaknya juga membawa para mahasiswa-mahasiswi UPR untuk mengunjungi laboratorium milik Balai Karantina Pertanian Palangka Raya, dimana semua alat sudah memenuhi standart operasional prodesur (SOP) untuk melakukan sampel penelitian dan sebagainya. 

Dosen pembimbing Jurusan Pertanian Argoteknologi UPR Dr. Yanetri Asi Nion mengatakan bahwa pihaknya sangat berterimakasih sudah diberikan kesempatan yang luar biasa ini, dalam memberikan pemahaman-pemahan tentang tugas, pokok dan fungsi dari Balai Karantina Pertanian Kelas II Palangka Raya ini.

"Kami berharap para mahasiswa-mahasiswi UPR bisa mengambil ilmu positfnya, sebagai bahan referensi apabila kelak nantinya telah lulus dari UPR bisa berkarya dalam mengembangkan dan kemajuan petani milenial di bidang Agroteknologi di Provinsi Kalimantan Tengah," kata Yanetri.

Selain itu, kata Yanetri, mahasiswa-mahasiswi UPR diajak untuk lebih mengenalkan cara memproteksi tanaman ,prodi agroteknologi serta fasilitas laboratorium yang ada di Balai Karantina Pertanian Palangka Raya dan sekaligus penjajakan sebagai salah satu tempat alternatif magang untuk menjadi tempat penelitian bagi mahasiswa minat proteknis tanaman. 

Salah satu mahasiswi UPR Yolanda mengatakan, bahwa pihaknya sangat bersyukur dan beruntung bisa datang ke Balai Karantina Pertanian Palangka Raya ini.

"Kegiatan ini sangat bermanfaat bagi kami semua, sebab apa yang sudah disampaikan Kepala Balai Karantina Pertanian Kelas II Palangka Raya Parlin menambah wawasan kami, terutama dalam fasilitas-fasilitas laboratoriumnya," kata Yolanda yang kini masih duduk di semester VI itu.

Pihaknya juga berharap, pada saat magang nanti bisa di Balai Karantina Pertanian Kelas II Palangka Raya, untuk lebih mendalami ilmu proteknis tanaman dan sebagainya.