Tidak sekadar berkebaya, ASN perempuan Kotim diminta teladani Kartini

id Tidak sekadar berkebaya, ASN perempuan Kotim diminta teladani Kartini,Halikinnor,PNS,Kartini,Hari Kartini,Suara perempuan,Kartini Zaman Now,Emansipasi

Tidak sekadar berkebaya, ASN perempuan Kotim diminta teladani Kartini

ASN perempuan di Sekretariat Daerah Kotim mengenakan kebaya saat apel pagi, Senin (22/4/2019). (Foto Antara Kalteng/Norjani)

Sampit (ANTARA) - Aparatur sipil negara (ASN) perempuan Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur Kalimantan Tengah hari ini mengenakan kebaya untuk memperingati Hari Kartini, namun mereka juga diimbau meneladani pahlawan yang dikenal memperjuangkan emansipasi wanita tersebut.

"Memakai kebaya hari ini merupakan simbol penghargaan dan penghormatan terhadap Kartini. Tapi jangan cuma meniru kebayanya, tetapi juga meneladani sikap, keberanian dan kemandirian yang dicontohkan Kartini," harap Sekretaris Daerah Kotawaringin Timur Halikinnor di Sampit, Senin.

Sesuai instruksi Bupati H Supian Hadi, hari ini seluruh ASN mengenakan pakaian berbeda dari hari biasanya. ASN perempuan mengenakan kebaya, sedangkan laki-laki mengenakan pakaian berwarna putih hitam.

Tidak hanya pegawai pemerintah, langkah serupa dilakukan sejumlah karyawan perusahaan pemerintah dan swasta yang ada di Sampit, seperti perbankan hingga petugas stasiun pengisian bahan bakar umum.

Menurut Halikinnor, banyak hal yang bisa diteladani dari perjuangan Kartini. Kartini yang gigih memperjuangkan hak-hak perempuan, merupakan pelopor kebangkitan perempuan pribumi di masanya.

Kartini memberi teladan agar seorang perempuan mampu mandiri, berwawasan luas, gigih, berani bersikap dan lebih berani memperjuangkan hak yang benar. Namun seorang perempuan tidak pula melupakan kodrat sebagai perempuan dan tanggung jawabnya dalam keluarga.

ASN perempuan di Kotawaringin Timur diharapkan bisa meniru sikap dan sifat positif tersebut. Selain untuk memotivasi diri agar terus maju, hal itu juga akan berdampak positif terhadap organisasi atau lembaga tempat dia bertugas serta masyarakat selaku pengguna layanan pemerintah.

"Raden Ajeng Kartini yang hidup di masa serba terbatas, mampu berjuang dan berbuat untuk bangsa, khususnya memperjuangkan kaum perempuan. Perempuan zaman sekarang, khususnya para ASN perempuan, seharusnya bisa berjuang dan berkontribusi lebih besar di zaman yang serba canggih ini," ujar Halikinnor.

Buku berjudul 'Habis Gelap Terbitlah Terang' yang dibuat Kartini memberikan banyak pelajaran yang bisa diambil oleh "Kartini" atau perempuan di masa sekarang. Keteladanan Kartini tidak lekang oleh waktu dan hingga kini terus menjadi teladan yang baik bagi kaum perempuan.

ASN perempuan diharapkan bisa mengaplikasikannya melalui tugas pokok dan fungsinya yang dilaksanakan maksimal. Peningkatan itu diwujudkan dalam kinerja pelayanan kepada masyarakat.