Ekonomi Kalteng selama triwulan I 2019 tumbuh 6,03 persen
Palangka Raya (ANTARA) - Badan Pusat Statistik mencatat ekonomi provinsi Kalimantan Tengah triwulan I tahun 2019 terhadap triwulan I tahun 2018 (q to qyear on year), mengalami pertumbuhan sebesar 6,03 persen.
Struktur perekonomian provinsi ini untuk triwulan I tahun 2019 didominasi kategori pertanian dan kehutanan serta perikanan sekitar 19,36 persen, kata Kepala BPS Kalteng Yomin Tofri di Palangka Raya, Senin.
"Kategori industri pengolahan serta kategori perdagangan besar-eceran, reparasi mobil-sepeda motor juga menjadi struktur perekonomian Kalteng. Dua kategori ini masing-masing menyumbang 14,42 persen dan 13,16 persen," beber dia.
Dari ketiga kategori struktur perekonomian Kalteng itu, perdagangan besar-eceran, menjadi sumber pertumbuhan tertinggi sebesar 1,20 persen, diikuti Pertanian, sekitar 1,11 persen dan Pertambangan berkisar 1,08 persen.
Sementara dari sisi produksi, pertumbuhan ekonomi Kalteng tertinggi dicapai oleh kategori pertambangan dan penggalian yang tumbuh 17,33 persen. sedangkan kategori konstruksi, real estate, serta administrasi pemerintahan, pertahanan dan jaminan sosial wajib mengalami kontraksi.
Baca juga: Selama Maret 2019, frekuensi penerbangan di Kalteng naik 6,95 persen
"Kalau dari sisi pengeluaran pertumbuhan tertinggi dicapai oleh komponen ekspor yang tumbuh 17,23 persen, dan komponen Pengeluaran Konsumsi Pemerintah (PKP) dan PMTB mengalami konstraksi," ucap Yomin.
Berdasarkan data BPS, ada beberapa peristiwa yang terjadi di Kalteng menjadi mempengaruhi pertumbuhan ekonomi Kalteng pada triwulan I 2019, yakni permintaan batubara dan bauksit meningkat dibandingkan triwulan sebelumnya.
Curah hujan tinggi dan cuaca yangkurang mendukung, menyebabkan penurunan produksi kehutanan serta perikanan tangkap. harga tandan buah segar sawit dan harga gabah meningkat, Provinsi Kalteng terus menggenjot ekspor olahan minyak sawit.
Kegiatan ASDP meningkat signifikan seiring dengan meningkatnya kegiatan produksi dan ekspor komoditas batubara yang akan diangkut ke luar negeri.
"Kenaikan harga tiket pesawat menyebabkan turunannya jumlah penumpang pesawat dan hunian hotel," demikian Yomin.
Baca juga: Bawang dan beras penyumbang inflasi Kalteng selama April 2019
Struktur perekonomian provinsi ini untuk triwulan I tahun 2019 didominasi kategori pertanian dan kehutanan serta perikanan sekitar 19,36 persen, kata Kepala BPS Kalteng Yomin Tofri di Palangka Raya, Senin.
"Kategori industri pengolahan serta kategori perdagangan besar-eceran, reparasi mobil-sepeda motor juga menjadi struktur perekonomian Kalteng. Dua kategori ini masing-masing menyumbang 14,42 persen dan 13,16 persen," beber dia.
Dari ketiga kategori struktur perekonomian Kalteng itu, perdagangan besar-eceran, menjadi sumber pertumbuhan tertinggi sebesar 1,20 persen, diikuti Pertanian, sekitar 1,11 persen dan Pertambangan berkisar 1,08 persen.
Sementara dari sisi produksi, pertumbuhan ekonomi Kalteng tertinggi dicapai oleh kategori pertambangan dan penggalian yang tumbuh 17,33 persen. sedangkan kategori konstruksi, real estate, serta administrasi pemerintahan, pertahanan dan jaminan sosial wajib mengalami kontraksi.
Baca juga: Selama Maret 2019, frekuensi penerbangan di Kalteng naik 6,95 persen
"Kalau dari sisi pengeluaran pertumbuhan tertinggi dicapai oleh komponen ekspor yang tumbuh 17,23 persen, dan komponen Pengeluaran Konsumsi Pemerintah (PKP) dan PMTB mengalami konstraksi," ucap Yomin.
Berdasarkan data BPS, ada beberapa peristiwa yang terjadi di Kalteng menjadi mempengaruhi pertumbuhan ekonomi Kalteng pada triwulan I 2019, yakni permintaan batubara dan bauksit meningkat dibandingkan triwulan sebelumnya.
Curah hujan tinggi dan cuaca yangkurang mendukung, menyebabkan penurunan produksi kehutanan serta perikanan tangkap. harga tandan buah segar sawit dan harga gabah meningkat, Provinsi Kalteng terus menggenjot ekspor olahan minyak sawit.
Kegiatan ASDP meningkat signifikan seiring dengan meningkatnya kegiatan produksi dan ekspor komoditas batubara yang akan diangkut ke luar negeri.
"Kenaikan harga tiket pesawat menyebabkan turunannya jumlah penumpang pesawat dan hunian hotel," demikian Yomin.
Baca juga: Bawang dan beras penyumbang inflasi Kalteng selama April 2019