Fahri Hamzah enggan tanggapi isu pemindahan ibu kota

id Fahri Hamzah,isu ibu kota,Fahri Hamzah enggan tanggapi isu pemindahan ibu kota

Fahri Hamzah enggan tanggapi isu pemindahan ibu kota

Fahri Hamzah. (Indra)

Ini kan Presiden baru lempar bola ya, mau digocek-gocek terlalu jauh rada-rada ngeri-ngeri sedap juga ini
Jakarta (ANTARA) - Wakil Ketua DPR RI Fahri Hamzah mengaku enggan untuk menanggapi atau gocek-gocek terlalu jauh perihal isu pemindahan ibu kota yang dilemparkan oleh Presiden Joko Widodo.

Ini kan Presiden baru lempar bola ya, mau digocek-gocek terlalu jauh rada-rada ngeri-ngeri sedap juga ini, kata Fahri Hamzah setelah menghadiri acara buka puasa bersama antara Presiden dengan Pimpinan Lembaga Negara di Istana Negara Jakarta, Senin.

Menurut Fahri Hamzah, jika wacana tersebut direspon terlalu jauh maka dikhawatirkan mengaburkan fokus publik dari penghitungan suara pemilu.

Terlebih saat ini menjelang proses akhir dari penghitungan suara.

Karena ini kan orang lagi menjelang proses akhir pemilu pilpres kita kan, akan ada pengumuman KPU tanggal 22 Mei 2019, itu harus kita pegang dulu, jangan ke mana-mana, katanya.

Fahri pun mengaku tak ingin larut lebih jauh dalam perdebatan soal pemindahan ibu kota yang bahkan dilemparkan dan disinggung Presiden saat menjelang buka puasa bersama antara Presiden dengan para pimpinan lembaga negara.

Maka Fahri pun enggan berkomentar lebih jauh saat dikonfirmasi oleh wartawan terkait masukannya tentang rencana pemindahan ibu kota.

Kan sebenarnya buka puasa bersama dan ini kan hari pertama kita berbuka di Istana gitu, antara pimpinan lembaga-lembaga negara, saya kira nuansanya lebih banyak ngobrol-ngobrol karena tidak ada kultum, tadi hanya pengantar zikir saja dan mungkin itu semacam pencairan suasana saja. Tidak ada yang spesifik yang serius. Saya lebih pada suasana menjelang berbukalah, kira kira begitu sangat informal, katanya.

Namun ia menyarankan jika pemerintah serius untuk memindah ibu kota maka pemerintah harus memakai konsep maritim.

Saya terus terang ya kalau pemerintah serius, ini pemerintah serius ya, kalau mau dipakai sebagai momentum untuk menyampaikan ini (pemindahan ibu kota), karena bagaimana pun ini ada situasi menjelang akhir dari penghitungan suara. Tapi kalau serius saya bilang. Tadi saya ngomong juga sama Menteri Bappenas, pakai lah konsep maritim. Justru ibu kota itu dipindahkan ke pinggir. Maka saya mengusulkan dipilihlah seperti Pulau Seribu, katanya.