Pulang Pisau (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Pulang Pisau, Kalimantan Tengah menginginkan keberadaan hutan rakyat maupun perusahaan besar yang bergerak di bidang perkayuan di wilayah setempat bisa menjadi solusi bagi masyarakat.
"Solusi yang kami maksud adalah memacu pertumbuhan perekonomian daerah serta peningkatan kesejahteraan masyarakat," kata Bupati Pulang Pisau Edy Pratowo di Pulang Pisau, Rabu.
Sejak tahun 2015 lalu, Pulang Pisau seringkali dihadapkan dengan masalah kebakaran hutan dan lahan (karhutla). Untuk itu keberadaan hutan rakyat serta industri yang berkaitan dengan hasil hutan tersebut, diharapkan memberi kontribusi positif terhadap pembangunan, khususnya ekonomi masyarakat.
Sehingga jika berkaitan dengan hutan ataupun lahan, kini tak hanya berkaitan dengan karhutla, namun juga berbagai hal positif lainnya yang mampu mendorong semangat masyarakat untuk terus berkembang.
"Dalam perjalanannya semua memang sedang berproses. Terkait kebijakan harga dan lainnya akan terus kita bicarakan agar bisa terus meningkat," jelasnya.
Edy yakin melalui kerja keras dari semua pihak, baik pemerintah, pelaku usaha serta masyarakat, hal itu bisa diwujudkan. Yang terpenting masyarakat di Pulang Pisau selalu semangat dan tidak pernah putus asa.
Sehingga tujuan Presiden Jokowi yang ingin memberikan manfaat bagi masyarakat, melalui hutan rakyat hingga pengembangan industri di bidang perkayuan di wilayah setempat, bisa benar-benar direalisasikan.
"Peluangnya sudah ada dan diberikan sebesar-besarnya oleh pemerintah pusat. Kini hanya tinggal kita yang menentukan, apakah bisa menangkap dan memanfaatkan peluangnya ataukah tidak," paparnya.
Ia pun mengimbau para petani atau pihak terkait lainnya yang mengalami kesulitan di lapangan, segera mengoordinasikan ataupun melaporkannya kepada pemerintah daerah agar dapat segera ditindaklanjuti serta dicarikan jalan keluarnya.
Pada Rabu (8/5) pagi hingga siang, Bupati Pulang Pisau bersama jajaran, menerima kunjungan kerja Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI Siti Nurbaya. Dalam kegiatan itu sejumlah lokasi telah ditinjau, seperti hutan rakyat yang berada di Desa Buntoi dan perusahaan bidang perkayuan di wilayah setempat, serta bertemu secara langsung dengan sejumlah kelompok tani.