Desember 2019, jalan layang Pangkalan Bun-Kolam selesai dikerjakan
Palangka Raya (ANTARA) - Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Provinsi Kalimantan Tengah Shalahuddin membenarkan pihaknya kembali menutup jalur Pangkalan Bun-Kotawaringin Lama, Kabupaten Kotawaringin Barat karena pengerjaan jalan layang akan dilanjutkan setelah sempat terhenti selama arus mudik Lebaran 2019.
Penutupan ruas jalan tersebut sangat diperlukan untuk mempermudah pengerjaan jalan layang Pangkalan Bun-Kolam yang pembangunannya ditargetkan selesai pada bulan Desember 2019, kata Shalahuddin usai halal bihalal di komplek perkantoran PUPR Kalteng, Senin.
"Sekarang ini sekitar pengerjaan jalan layang Pangkalan Bun-Kolam pun kondisinya berlumpur dan terendam air akibat tingginya curah hujan. Semoga tidak ada masalah kedepannya lah. Jadi, Januari 2020 jalan layang bisa dioperasional," tambahnya.
Pembangunan jalan layang menghubungkan Pangkalan Bun-Kolam merupakan proyek multiyears Pemerintah Provinsi Kalteng pada 2018. Anggaran untuk proyek jalan layang sepanjang 3km tersebut menghabiskan anggaran sekitar Rp450 miliar.
Baca juga: PUPR dan Masjid Darusallam pemenang pawai takbir Kalteng
Shalahuddin mengatakan dari sejumlah ruas jalan di Provinsi Kalteng dilalui masyarakat saat mudik maupun balik Hari Raya Idul Fitri 1440 Hijriah, hanya Pangkalan Bun-Kolam yang sempat mengalami kendala. Sebab, jalan di wilayah itu terendam air karena hujan turun setiap hari.
"Pembangunan jalan layang itulah solusi agar Pangkalan Bun-Kolam nyaman untuk dilalui masyarakat. Jadi, kami diperintahkan bapak Gubernur Sugianto Sabran untuk segera menyelesaikan pengerjaannya," ucapnya.
Selain memaparkan kondisi pembangunan infrastruktur yang dilaksanakan Dinas PUPR Kalteng, dirinya juga mengucapkan selamat hari raya Idul Fitri kepada seluruh masyarakat di provinsi berjuluk Bumi Tambun Bungai-Bumi Pancasila itu.
Dia mengatakan untuk halal bihalal yang dilaksanakan Dinas PUPR, merupakan kegiatan rutin setiap tahun dilaksanakan setelah Hari Raya Idul Fitri. Di mana tujuannya untuk merekatkan kembali hubungan antara staff yang ada di Dinas PUPR Kalteng.
"Kalau misalnya ada yang selisih paham selama ini, bisa kembali berdamai dan saling bahu-membahu bekerja menuntaskan apa yang menjadi tanggungjawab kita di Dinas PUPR Kalteng," demikian Shalahuddin.
Baca juga: Keluhan masyarakat terkait kerusakan jalan telah ditangani PUPR Kalteng
Penutupan ruas jalan tersebut sangat diperlukan untuk mempermudah pengerjaan jalan layang Pangkalan Bun-Kolam yang pembangunannya ditargetkan selesai pada bulan Desember 2019, kata Shalahuddin usai halal bihalal di komplek perkantoran PUPR Kalteng, Senin.
"Sekarang ini sekitar pengerjaan jalan layang Pangkalan Bun-Kolam pun kondisinya berlumpur dan terendam air akibat tingginya curah hujan. Semoga tidak ada masalah kedepannya lah. Jadi, Januari 2020 jalan layang bisa dioperasional," tambahnya.
Pembangunan jalan layang menghubungkan Pangkalan Bun-Kolam merupakan proyek multiyears Pemerintah Provinsi Kalteng pada 2018. Anggaran untuk proyek jalan layang sepanjang 3km tersebut menghabiskan anggaran sekitar Rp450 miliar.
Baca juga: PUPR dan Masjid Darusallam pemenang pawai takbir Kalteng
Shalahuddin mengatakan dari sejumlah ruas jalan di Provinsi Kalteng dilalui masyarakat saat mudik maupun balik Hari Raya Idul Fitri 1440 Hijriah, hanya Pangkalan Bun-Kolam yang sempat mengalami kendala. Sebab, jalan di wilayah itu terendam air karena hujan turun setiap hari.
"Pembangunan jalan layang itulah solusi agar Pangkalan Bun-Kolam nyaman untuk dilalui masyarakat. Jadi, kami diperintahkan bapak Gubernur Sugianto Sabran untuk segera menyelesaikan pengerjaannya," ucapnya.
Selain memaparkan kondisi pembangunan infrastruktur yang dilaksanakan Dinas PUPR Kalteng, dirinya juga mengucapkan selamat hari raya Idul Fitri kepada seluruh masyarakat di provinsi berjuluk Bumi Tambun Bungai-Bumi Pancasila itu.
Dia mengatakan untuk halal bihalal yang dilaksanakan Dinas PUPR, merupakan kegiatan rutin setiap tahun dilaksanakan setelah Hari Raya Idul Fitri. Di mana tujuannya untuk merekatkan kembali hubungan antara staff yang ada di Dinas PUPR Kalteng.
"Kalau misalnya ada yang selisih paham selama ini, bisa kembali berdamai dan saling bahu-membahu bekerja menuntaskan apa yang menjadi tanggungjawab kita di Dinas PUPR Kalteng," demikian Shalahuddin.
Baca juga: Keluhan masyarakat terkait kerusakan jalan telah ditangani PUPR Kalteng