Pasien RSUD Pangkalan Bun meningkat dua kali lipat setelah libur Lebaran

id Pemkab kobar, pemerintah kabupaten kotawaringin barat, pangkalan bun, jumlah kunjungan pasien, pasca lebaran, pola makan, kolesterol, rsud sultan iman

Pasien RSUD Pangkalan Bun meningkat dua kali lipat setelah libur Lebaran

Pasca Lebaran 2019, jumlah pengunjung di RSUD Sultan Imanuddin Pangkalan Bun mengalami peningkatan, Senin, (10/6/2019). (Foto Istimewa)

Pangkalan Bun (ANTARA) - Pasca libur Lebaran 2019, tingkat kunjungan pasien di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sultan Imanuddin Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah mengalami peningkatan hingga dua kali lipat.

Peningkatan jumlah pasien disebabkan banyaknya masyarakat yang tidak mengetahui, pada Jumat dan Sabtu, serta saat libur Lebaran, RSUD tetap memberikan pelayanan rawat jalan, kata Direktur RSUD Sultan Imanuddin dr Fachrudin saat dihubungi dari Pangkalan Bun, Senin.

"Pada libur nasional dan cuti bersama Lebaran, kami tetap memberikan pelayanan rawat jalan, hanya saja pelayanannya dialihkan ke instalasi gawat darurat (IGD)," terangnya.

Pasca Lebaran jumlah kunjungan pasien rawat jalan sangat luar biasa, hingga tadi pagi jumlah pasien yang mendaftar sudah diatas 200 orang. Pasien rawat jalan ini merupakan pasien rujukan dari puskesmas yang buka pada Jumat dan Sabtu kemarin.

Pada hari biasa, jumlah kunjungan pasien rawat jalan ke poli klinik hanya berkisar antara 100-150 orang per harinya. Diperkirakan pada Selasa (11/6), akan terjadi puncak kunjungan pasien rawat jalan ke poli klinik.

"Untuk rawat jalan cukup tinggi, begitu juga rawat inap pada H+3 Lebaran kemarin, pasiennya sudah sampai ke lorong rumah sakit," ungkapnya kepada awak media.

Perawatan hingga ke lorong dikarenakan, ruang yang tersedia semuanya sudah penuh atau terisi. Untuk itu sebanyak enam tempat tidur ditempatkan di lorong rumah sakit dan kebanyakan dari pasien tersebut merupakan pasien dengan keluhan penyakit dalam.

Selain itu juga banyak pasien yang terkena kolesterol, hipertensi hingga gangguan pencernaan. Khusus untuk gangguan pencernaan, bukan saja dialami oleh orang dewasa tetapi juga anak-anak.

"Mengingat saat ini masa Lebaran, sehingga banyak keluhan yang diakibatkan oleh pola makan, mulai dari kolesterol, hipertensi maupun gangguan pencernaan," demikian Fachrudin.