Jakarta (ANTARA) - Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia Prof Ari F Syam mengatakan rokok merupakan faktor risiko utama pada kanker usus.
"Bukan hanya perokok aktif tapi juga perokok pasif. Beberapa kasus kanker usus yang saya temukan bukan pada perokok tapi orang terdekat dan sekitarnya merokok sehingga mereka yang terkena kanker usus besar tersebut merupakan perokok pasif," ujar Ari dalam keterangan tertulis di Jakarta, Kamis.
Dia menambahkan Indonesia masih surganya buat perokok karena para perokok bebas merokok dimana saja. Di beberapa kota besar di negara maju sudah sulit untuk mencari tempat buat merokok.
Faktor risiko lainnya adalah kegemukan, kurang bergerak dan peminum alkohol. Ada beberapa faktor risiko yang tidak bisa berubah adalah umur, umur di atas 50 tahun menjadi batasan umur untuk memulai skrining.
Faktor genetik berupa riwayat kanker atau polip usus pada keluarga, riwayat penyakit radang usus kronis sebelumnya, riwayat penyakit kencing manis atau diabetes mellitus merupakan faktor risiko yang juga harus diantisipasi.
Penyakit kanker usus, awalnya tanpa gejala oleh karena itu buat masyarakat yang mempunyai risiko tinggi terjadinya kanker usus besar untuk kontrol ke dokter. Akan dilakukan pemeriksaan skrining untuk mendeteksi secara dini penyakit ini.
Gejala yang timbul kalau kanker usus sudah terjadi antara lain buang air besar berdarah, pola defekasi yang berubah baik mudah diare atau sembelit secara bergantian, sakit perut berulang, berat badan turun, pucat tanpa sebab yang jelas bahkan apabila teraba benjolan di perut merupakan gejala kanker usus besar.
Pemeriksaan kolonoskopi dan dilanjutkan dengan biopsi merupakan metode utama untuk menemukan kanker usus ini, katanya.
"Kenali faktor risiko, kontrol ke dokter jika mempunyai faktor risiko, kenali gejalanya dan segera berobat ke dokter. Selalu menjaga agar tetap melakukan gaya hidup sehat," imbuh dia.
Penyakit kanker usus besar bisa dicegah dan bisa diobati. Semakin dini ditemukan, semakin baik harapan hidup lima tahun ke depan untuk pasien.
Berita Terkait
Berikut pilihan pengobatan apendisitis pada anak
Rabu, 4 Desember 2024 9:14 Wib
Cara siasati pola makan dan kesehatan usus bantu percepat penyembuhan
Rabu, 17 Juli 2024 10:17 Wib
Kenali IBS pada anak dan cara meredakannya
Jumat, 24 Mei 2024 19:19 Wib
Bantu kurangi risiko usus buntu dengan gaya hidup sehat
Selasa, 27 Februari 2024 15:32 Wib
Atur pola makan untuk kesehatan usus dan mental
Senin, 15 Januari 2024 11:48 Wib
Jimin BTS akhirnya sembuh dari COVID-19 dan operasi usus
Minggu, 6 Februari 2022 11:18 Wib
Anak penderita usus buntu jalani operasi gunakan program JKN-KIS
Senin, 24 Januari 2022 17:43 Wib
Kondisi Paus Fransiskus kian membaik usai jalani operasi usus
Sabtu, 10 Juli 2021 21:35 Wib