Muara Teweh (ANTARA) - Komoditi tanaman jagung di Desa Mampuak I Kecamatan Teweh Timur menjadi salah satu sentra produksi jagung di Kabupaten Barito Utara yang kini lahan pertanian jagung di desa setempat seluas 300 hektare.
Ratusan hektare tanaman jagung ini dimiliki warga setempat satu hingga dua hektare dan maksimal empat hektar pe kepala keluarga, kata Sekretaris Desa Jemain di Desa Mampuak I, Sabtu.
Baca juga: Pecahkan rekor MURI, ini harapan Gubernur terhadap tanaman jagung di Kalteng
Desa Mampuak I yang berpenduduk 350 kepala keluarga ini sekitar 70 persen penduduknya hidup sebagai petani jagung.Hasil produksi per hektare dapat menghasilkan 5 sampai 6 ton/hektare setiap kali panen atau dua kali panen dalam satu tahun.
Jika di perhitungkan hasil produksi yang di capai petani jagung saat ini khususnya di Desa Mampuak I rata rata mendapat penghasilan Rp2 - 3 juta per bulan dan di tambah penghasilan lain nya seperti karet dan sayuran.
Setelah adanya jagung yang menjadi andalan petani di desa Mampuak I perekonomian menjadi lebih maju dan tidak kalah dengan desa lain nya.
"Harapan kami sebagai petani, Dinas Pertanian dan Perikanan tidak henti hentinya untuk menyalurkan bibit kepada kami.Bibit yang di salurkan Dinas Pertanian sangat baik dan berkwalitas,sehingga produksi petani jagung dapat mencapai target," katanya didampingi Kaur sosial Yuliani Kristin.
Baca juga: Rekor MURI bakar jagung diharapkan memotivasi petani Barito Utara
Disamping bantuan bibit jagung yang di salurkan dinas pertanian kepada petani,pihaknya juga dibekali bantuan teknis dari penyuluh pertanian dari Kecamatan Teweh Timur agar hasil priduksi tetap tercapai dan stabil.
Jemain mengatakan petani jagung di Desa Mampuak I masih mengandalkan bibit dari dinas pertanian agar kualitas bibit tetap bermutu.Jika petani membuat bibit sendiri,kwalitas nya sangat meragukan dan hasil produksinya juga di khawatirkan tidak mencapai target.
"Salah satu untuk meningkatkan hasil produksi jagung adalah pupuk,namun saat ini petani masih mengalami kesulitan untuk mendapatkan pupuk jenis urea dan NPK sementara bantuan pupuk yang kami terima dari dinas pertanian masih belum mencukupi kebutuhan untuk semua jenis tanaman," ujarnya.
Baca juga: Gubernur Kalteng janji tambah mesin panen jagung