Memopulerkan buku cerita budaya daerah kepada anak di Kalteng
Palangka Raya (ANTARA) - Salah satu upaya Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah, untuk menumbuh kembangkan rasa cinta serta memiliki warganya kepada kebudayaan maupun warisan leluhur lainnya, yakni dengan memopulerkan buku cerita budaya daerah.
"Kami terus berupaya memopulerkan buku cerita budaya daerah, khususnya kepada anak sejak usia dini," kata Kepala Dinas Perpustakaan dan Arsip Kalteng Susana Ria Aden di Palangka Raya, Jumat.
Hal ini penting dilakukan, sebab umumnya buku cerita budaya daerah itu, isinya mengandung nilai-nilai kepahlawanan dan misi membangun karakter maupun membuat anak mencintai kebudayaan bangsa sendiri.
Susana menyebut, pihaknya sengaja menyasar anak sejak usia dini, sebab pada masa pertumbuhan itulah seseorang lebih mudah untuk diarahkan dan dibimbing.
Adapun sejumlah buku cerita budaya daerah yang dimiliki Kalteng cukup beragam, diantaranya Batu Bagaung, Legenda Bukit Sampuraga, Danau Malawen, Batu Banama, Sanaman Mantikei, Sangi Sang Pemburu, Dohong dan Tingang serta lainnya.
"Cukup banyak buku cerita budaya daerah yang Kalteng miliki, makanya sudah menjadi tugas kita bersama untuk memopulerkannya," tuturnya kepada Antara Kalteng.
Meski sasaran utamanya adalah anak sejak usia dini, namun upaya memperkenalkan buku cerita budaya daerah itu juga dilakukan kepada masyarakat umum. Pihaknya menginginkan, agar warga Kalteng dari seluruh kalangan usia, mengetahui dan mencintai warisan budaya daerah.
Selain itu dengan populernya buku bacaan tersebut, diharapkan mampu merangsang serta menumbuh kembangkan budaya gemar membaca, melalui berbagai bacaan atau media menanamkan cinta kepada kebudayaan sendiri, membangun karakter bangsa dan peningkatan rasa persatuan dan kesatuan.
Bahkan baru-baru ini pihaknya baru saja menggelar lomba bercerita tingkat provinsi SD/MI. Pada lomba itu, setiap peserta menceritakan berbagai kisah berbeda sesuai pilihan mereka, yaitu tentang cerita budaya daerah yang ada di Kalteng.
"Kami terus berupaya memopulerkan buku cerita budaya daerah, khususnya kepada anak sejak usia dini," kata Kepala Dinas Perpustakaan dan Arsip Kalteng Susana Ria Aden di Palangka Raya, Jumat.
Hal ini penting dilakukan, sebab umumnya buku cerita budaya daerah itu, isinya mengandung nilai-nilai kepahlawanan dan misi membangun karakter maupun membuat anak mencintai kebudayaan bangsa sendiri.
Susana menyebut, pihaknya sengaja menyasar anak sejak usia dini, sebab pada masa pertumbuhan itulah seseorang lebih mudah untuk diarahkan dan dibimbing.
Adapun sejumlah buku cerita budaya daerah yang dimiliki Kalteng cukup beragam, diantaranya Batu Bagaung, Legenda Bukit Sampuraga, Danau Malawen, Batu Banama, Sanaman Mantikei, Sangi Sang Pemburu, Dohong dan Tingang serta lainnya.
"Cukup banyak buku cerita budaya daerah yang Kalteng miliki, makanya sudah menjadi tugas kita bersama untuk memopulerkannya," tuturnya kepada Antara Kalteng.
Meski sasaran utamanya adalah anak sejak usia dini, namun upaya memperkenalkan buku cerita budaya daerah itu juga dilakukan kepada masyarakat umum. Pihaknya menginginkan, agar warga Kalteng dari seluruh kalangan usia, mengetahui dan mencintai warisan budaya daerah.
Selain itu dengan populernya buku bacaan tersebut, diharapkan mampu merangsang serta menumbuh kembangkan budaya gemar membaca, melalui berbagai bacaan atau media menanamkan cinta kepada kebudayaan sendiri, membangun karakter bangsa dan peningkatan rasa persatuan dan kesatuan.
Bahkan baru-baru ini pihaknya baru saja menggelar lomba bercerita tingkat provinsi SD/MI. Pada lomba itu, setiap peserta menceritakan berbagai kisah berbeda sesuai pilihan mereka, yaitu tentang cerita budaya daerah yang ada di Kalteng.