Perusahaan di Kotim berharap peningkatan pelayanan peserta JKN-KIS
Sampit (ANTARA) - Perusahaan besar swasta di Kabupaten Kotawaringin Timur Kalimantan Tengah berharap pelayanan terhadap peserta Jaminan Kesehatan Nasional-Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS) lebih ditingkatkan, khususnya saat peserta hendak berobat di fasilitas kesehatan.
"Untuk iuran JKN 10.830 karyawan, perusahaan kami harus mengeluarkan biaya lebih dari Rp700 juta, makanya wajar kalau kami menuntut pelayanan karena kami mengeluarkan biaya besar," kata staf Employe Self Hospital Googhope Anang Agustiawan saat silaturahmi media massa, badan usaha dan BPJS Kesehatan di Sampit, Selasa.
Perusahaan besar perkebunan kelapa sawit ini mendaftarkan karyawan mereka menjadi peserta JKN-KIS sejak program itu dimulai awal 2015 lalu.
Untuk memastikan karyawan mendapatkan pelayanan yang semestinya dari program tersebut, perusahaan yang memiliki banyak anak perusahaan ini bahkan sampai menempatkan karyawan yang khusus menangani bidang JKN-KIS.
Googhope menempatkan karyawan yang khusus mendampingi jika ada pekerja yang harus dirawat di RSUD dr Murjani Sampit. Hal itu untuk memastikan pekerja yang merupakan peserta JKN-KIS yang dibiayai perusahaan mereka, mendapatkan pelayanan kesehatan dengan baik.
Anang mengakui, terkadang terjadi miskomunikasi karena kesalahan prosedur karena pekerja tidak mengetahuinya. Kendala lain, terkadang pekerja merasa pelayanan yang diberikan oleh petugas kesehatan dirasa kurang memuaskan dan kurang ramah sehingga dikeluhkan.
"Kami tentu sangat berharap pelayanan di rumah sakit terus ditingkatkan karena karyawan perusahaan kami sebagai peserta JKN berhak atas itu karena kami bayar untuk itu," ujar Anang.
Senior Manager Musim Mas Group Wilayah Kalimantan Tengah Teuku Kanna mengatakan, perusahaan mereka juga mendaftarkan seluruh karyawan menjadi peserta JKN-KIS sejak program itu dimulai 2015 lalu. Dia juga berharap pelayanan terhadap peserta JKN-KIS juga ditingkatkan, bukan malah sebaliknya.
"Kami mendaftarkan karyawan kami menjadi peserta JKN-KIS sebagai upaya kami memproteksi karyawan. Kami tentu berharap pelayanan di fasilitas kesehatan terus ditingkatkan," harap Kanna.
Kepala Kantor BPJS Kesehatan Cabang Sampit Adrielona mengatakan pihaknya terus berkoordinasi dengan fasilitas kesehatan untuk peningkatan pelayanan terhadap peserta JKN-KIS.
"Berbagai masukan dari semua pihak tentu menjadi perhatian kami dalam rangka perbaikan. Kami juga ingin pelayanan kepada masyarakat, khususnya peserta JKN-KIS ditingkatkan," harap Adrielona.
Sementara itu, Pelaksana Tugas Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kotawaringin Timur Heru Rio Wibisono mengapresiasi seluruh perusahaan yang telah mendaftarkan pekerjanya menjadi peserta JKN-KIS.
Seluruh pekerja berhak mendapatkan perlindungan, termasuk dalam hal jaminan kesehatan. Seluruh perusahaan diminta mematuhi kewajiban tersebut agar karyawan merasa aman dan terlindungi sehingga mereka juga bisa bekerja dengan optimal.
"Untuk iuran JKN 10.830 karyawan, perusahaan kami harus mengeluarkan biaya lebih dari Rp700 juta, makanya wajar kalau kami menuntut pelayanan karena kami mengeluarkan biaya besar," kata staf Employe Self Hospital Googhope Anang Agustiawan saat silaturahmi media massa, badan usaha dan BPJS Kesehatan di Sampit, Selasa.
Perusahaan besar perkebunan kelapa sawit ini mendaftarkan karyawan mereka menjadi peserta JKN-KIS sejak program itu dimulai awal 2015 lalu.
Untuk memastikan karyawan mendapatkan pelayanan yang semestinya dari program tersebut, perusahaan yang memiliki banyak anak perusahaan ini bahkan sampai menempatkan karyawan yang khusus menangani bidang JKN-KIS.
Googhope menempatkan karyawan yang khusus mendampingi jika ada pekerja yang harus dirawat di RSUD dr Murjani Sampit. Hal itu untuk memastikan pekerja yang merupakan peserta JKN-KIS yang dibiayai perusahaan mereka, mendapatkan pelayanan kesehatan dengan baik.
Anang mengakui, terkadang terjadi miskomunikasi karena kesalahan prosedur karena pekerja tidak mengetahuinya. Kendala lain, terkadang pekerja merasa pelayanan yang diberikan oleh petugas kesehatan dirasa kurang memuaskan dan kurang ramah sehingga dikeluhkan.
"Kami tentu sangat berharap pelayanan di rumah sakit terus ditingkatkan karena karyawan perusahaan kami sebagai peserta JKN berhak atas itu karena kami bayar untuk itu," ujar Anang.
Senior Manager Musim Mas Group Wilayah Kalimantan Tengah Teuku Kanna mengatakan, perusahaan mereka juga mendaftarkan seluruh karyawan menjadi peserta JKN-KIS sejak program itu dimulai 2015 lalu. Dia juga berharap pelayanan terhadap peserta JKN-KIS juga ditingkatkan, bukan malah sebaliknya.
"Kami mendaftarkan karyawan kami menjadi peserta JKN-KIS sebagai upaya kami memproteksi karyawan. Kami tentu berharap pelayanan di fasilitas kesehatan terus ditingkatkan," harap Kanna.
Kepala Kantor BPJS Kesehatan Cabang Sampit Adrielona mengatakan pihaknya terus berkoordinasi dengan fasilitas kesehatan untuk peningkatan pelayanan terhadap peserta JKN-KIS.
"Berbagai masukan dari semua pihak tentu menjadi perhatian kami dalam rangka perbaikan. Kami juga ingin pelayanan kepada masyarakat, khususnya peserta JKN-KIS ditingkatkan," harap Adrielona.
Sementara itu, Pelaksana Tugas Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kotawaringin Timur Heru Rio Wibisono mengapresiasi seluruh perusahaan yang telah mendaftarkan pekerjanya menjadi peserta JKN-KIS.
Seluruh pekerja berhak mendapatkan perlindungan, termasuk dalam hal jaminan kesehatan. Seluruh perusahaan diminta mematuhi kewajiban tersebut agar karyawan merasa aman dan terlindungi sehingga mereka juga bisa bekerja dengan optimal.