“Pada tahun pelajaran 2019/2020, SMAN 1 Kahut mendapat bantuan sebesar Rp100 juta dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, untuk mengimplementasikan Program SMA Kewirausahaan,” ucap Sutrisno saat dihubungi dari Kuala Kurun, Minggu.
Dia menjelaskan, program kewirausahaan adalah salah satu upaya membekali peserta didik agar memahami konsep kewirausahaan, memiliki karakter wirausaha, mendapatkan pengalaman langsung berwirausaha, serta terbentuknya lingkungan sekolah yang berwawasan kewirausahaan.
Dengan adanya program ini, lanjut dia, diharapkan nantinya peserta didik memiliki jiwa-jiwa entrepreneur, kreatif dan mandiri dalam berwirausaha, serta mulai tergerak dan berani untuk membuka usaha sendiri.
Sutrisno menyebut, peserta didik akan membentuk kelompok usaha siswa (KUS) dengan jumlah keseluruhan sebanyak 20 kelompok. 10 KUS akan fokus pada bidang pertukangan atau meubel, sisanya pada bidang lain seperti kuliner, souvenir atau aksesoris.
“Nantinya mereka harus mengajukan proposal usaha terlebih dahulu kepada pihak sekolah. Jika proposal diterima, maka akan diberi pancingan modal sebesar Rp1 juta bagi setiap KUS,” bebernya.
Selain itu, KUS yang proposalnya diterima tadi juga akan diberi bimbingan teknis, sesuai jenis usaha yang akan mereka jalani. Dengan adanya bimbingan teknis, diharapkan KUS dapat berjalan dengan baik.
Dikatakan, bantuan Rp100 juta tadi juga digunakan untuk mengimbaskan program SMA Kewirausahaan ke lima sekolah yakni SMAN 1 Damang Batu, SMAN 1 Miri Manasa, SMAN 2 Tewah, SMA Katolik Santo Arnoldus Janssen Kuala Kurun dan MA Nurul Yaqin Kuala Kurun.
Agar sekolah imbas dan para pemangku kepentingan memiliki gambaran tentang program SMA Kewirausahaan, sambungnya, SMAN 1 Kahut telah melakukan sosialisasi terkait program tersebut baru-baru ini.
Sutrisno menyebut, peserta didik akan membentuk kelompok usaha siswa (KUS) dengan jumlah keseluruhan sebanyak 20 kelompok. 10 KUS akan fokus pada bidang pertukangan atau meubel, sisanya pada bidang lain seperti kuliner, souvenir atau aksesoris.
“Nantinya mereka harus mengajukan proposal usaha terlebih dahulu kepada pihak sekolah. Jika proposal diterima, maka akan diberi pancingan modal sebesar Rp1 juta bagi setiap KUS,” bebernya.
Selain itu, KUS yang proposalnya diterima tadi juga akan diberi bimbingan teknis, sesuai jenis usaha yang akan mereka jalani. Dengan adanya bimbingan teknis, diharapkan KUS dapat berjalan dengan baik.
Dikatakan, bantuan Rp100 juta tadi juga digunakan untuk mengimbaskan program SMA Kewirausahaan ke lima sekolah yakni SMAN 1 Damang Batu, SMAN 1 Miri Manasa, SMAN 2 Tewah, SMA Katolik Santo Arnoldus Janssen Kuala Kurun dan MA Nurul Yaqin Kuala Kurun.
Agar sekolah imbas dan para pemangku kepentingan memiliki gambaran tentang program SMA Kewirausahaan, sambungnya, SMAN 1 Kahut telah melakukan sosialisasi terkait program tersebut baru-baru ini.
“Secara umum para pemangku kepentingan menyambut baik dan siap mendukung program SMA Kewirausahaan yang dilaksanakan SMAN 1 Kahut pada tahun pelajaran 2019/2020. Kami juga siap mengimplementasikannya,” demikian Sutrisno.
