Sampit (ANTARA) - Ketua Komisi II DPRD Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah, Rudianur meminta kepada pemerintah daerah, dan aparat penegak hukum untuk tidak menyalahkan atau mengkambinghitamkan petani, adanya kebakaran hutan dan lahan yang terjadi di sejumlah titik.
"Tidak semua kejadian Karhutla yang saat ini terjadi di Kotawaringin Timur adalah ulah petani karena membuka lahan pertanian dengan cara membakar. Namun, Karhutla terjadi diduga akibat adanya kepentingan oknum tertentu," katanya di Sampit, Selasa.
Pemerintah dan aparat penegak hukum hendaknya juga bersikap dan bertindak lebih adil dan profesional dalam menegakan aturan agar tidak selalu petani yang di salahkan.
Karhutla terjadi juga akibat kepentingan lain, seperti ulah oknum yang membuka lahan kaplingan tanah untuk selanjutnya dijual belikan. Dan ada juga untuk kepentingan lahan perkebunan kelapa sawit.
"Kami berharap jangan hanya petani yang ditangkap dan diadili terkait kasus Larhutla ini. Namun kami juga memintapenegak hukum menindak tegas pelaku permbakar lain lahan lainnya," ucapnya.
Rudianur juga menyayangkan terhadap larangan membakar lahan, karena selama ini pemerintah sendiri tidak pernah memberikan solusi terkait larangan tersebut.
Baca juga: 40 Anggota DPRD Kotim periode 2019-2024 dilantik besok
Berdasarkan data tim Satuan Tugas (Satgas) Karhutla Kabupaten Kotim, hingga saat ini setidaknya ada 150 hektare lahan yang terbakar. Dari total luasan lahan yang terbakar tersebut hanya 50 persen yang mampu dan berhasil ditangani.
Kebakaran lahan paling banyak terjadi di wilayah selatan. Yakni di Kecamatan Mentaya Hilir Utara, Mentaya Hilir Selatan, Pulau Hanaut, dan Teluk Sampit.
Selain itu, di perkotaan juga menjadi perhatian seperti di Kecamatan Mentawa Baru Ketapang dan Baamang. Kebakaran lahan juga terjadi di wilayah utara seperti di Kecamatan Parenggean dan Mentaya Hulu.
Tim Satgas Karhutla sampai saat ini masih terus berusaha melakukan pemadaman. Namun titik api yang sangat jauh dan tidak bisa dilintasi melalui jalur darat, maka pemadamannya di lakukan melalui jalur udara, yakni dengan menggunakan helikopter pengebom air.
Baca juga: DPRD Kotim siapkan pelantikan calon legislator terpilih
Karhutla di Kalteng bukan salah petani, kata legislator Kotim
Tidak semua kejadian Karhutla yang saat ini terjadi di Kotawaringin Timur adalah ulah petani karena membuka lahan pertanian dengan cara membakar. Namun, Karhutla terjadi diduga akibat adanya kepentingan oknum tertentu